Jembatan Penghubung Desa di Trenggalek Putus Diterjang Banjir, Warga Memutar Lebih Jauh

Selain curah hujan deras, kiriman air dari wilayah hulu yang bermuara di sungai itu juga mempengaruhi tinggi muka air.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Des 2022, 08:04 WIB
Ilustrasi Jembatan (Gambar oleh esudroff dari Pixabay)

Liputan6.com, Trenggalek - Jembatan penghubung antardesa Desa Banaran dengan Desa Winong, Kecamatan Tugu Trenggalek, putus total setelah diterjang luapan air sungai pada Kamis 15 Desember 2022.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek Tri Puspitasari menyatakan, kejadian tersebut tidak sampai membuat pemukiman warga terisolasi, hanya saja kondisi tersebut menyebabkan akses warga terganggu karena harus berjalan memutar dengan jarak lebih jauh.

"Saat ini, aliran air sungai sudah kembali normal. Peningkatan debit air sungai sempat terjadi yang disebabkan tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis siang hingga sore sekitar pukul 16.30 WIB." ujarnya Jumat (16/12/2022).

Selain curah hujan deras, kiriman air dari wilayah hulu yang bermuara di sungai itu juga mempengaruhi tinggi muka air.

"Wilayah Desa Prambon Kecamatan Tugu dan Kabupaten Ponorogo sebelah timur hujan lebat. Kondisi itu membuat debit air meningkat dan saat itu ada dapuran ori yang ikut hanyut dan memutus total jembatan," kata dia.

Setelah terputus, kata dia, petugas gabungan langsung memasang rambu-rambu pemberitahuan di sejumlah titik krusial dari arah Desa Winong maupun dari arah Desa Banaran yang menuju jembatan itu untuk memberi tahu pengguna jalan tentang kondisi jembatan yang rusak.

Selain itu petugas juga sudah memasang garis polisi di sekitar jembatan dan debit air sudah mulai surut.

"Namun tidak menutup kemungkinan debit bakal naik jika kembali hujan lebat sampai daerah hulunya. Untuk itu kami imbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di sekitar sungai," tutur dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya