Pengamat: Mundurnya Presiden Arema FC Peringatan Bagi Pengelola Sepak Bola Indonesia

Bung Kusnaeni menilai dengan kepergian Gilang Widya dari Arema FC, membuat kepercayaan kalangan bisnis terhadap industri sepak bola jadi sedikit berkurang.

oleh AY Yustiawan diperbarui 31 Okt 2022, 18:30 WIB
Presiden klub Arema FC, Gilang Widya Pramana saat konferensi pers Piala Presiden 2022 di Studio Lantai 8 SCTV Tower, Senayan City, Jakarta pada Senin (06/06/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Pengamat sepak bola, Bung Kusnaeni, turut mengomentari soal mundurnya Gilang Widya Pramana sebagai Presiden Arema FC. Seperti diketahui, pria yang dikenal sebagai Juragan 99 ini, mundur dari jabatannya pada Sabtu, 29 Oktober 2022 lalu.

Mundurnya Gilang Widya, menurut Bung Kusnaeni, menjadi sebuah warning bagi pengelola sepak bola di Tanah Air.

“Ini tentu jadi kabar yang mengecewakan bagi banyak kalangan, terutama pendukung Arema FC karena selama dipegang Juragan 99, Arema punya banyak kemajuan dari segi prestasi, dari segi pengelolaan klub, kesejahteraan pemain juga perhatian terhadap pemain dan pelatih yang sangat baik,” kata Bung Kusnaeni, Senin (31/10/2022).

Bung Kusnaeni menilai, kepergian Gilang Widya tentu akan membawa pengaruh terhadap apa yang sudah didapatkan pemain dan pelatih selama ini. Pasalnya, manajemen baru nantinya tentu punya gaya yang berbeda dengan petinggi klub sebelumnya.

“Disisi lain, mundurnya Juragan 99 ini jadi pelajaran berharga bagi sepak bola Indonesia. Kita seharusnya bisa melibatkan lebih banyak orang seperti dia dengan tidak hanya yang sebentar namun dengan jangka waktu lama menangani klub karena itu memberikan dampak yang signifikan,” ucap Bung Kusnaeni.

2 dari 4 halaman

Kurang Kepercayaan

Liga 1 - Ilustrasi Logo Arema FC BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Ditambahkan Bung Kusnaeni, sekarang dengan kepergian Gilang Widya dalam waktu relatif singkat bersama Arema, membuat kepercayaan kalangan bisnis terhadap industri sepak bola di Indonesia bakal jadi sedikit berkurang.

“Itu jadi warning bagi pengelola dunia sepakbola Indonesia. Baik itu PSSI juga operator kompetisi bagaimana membangun iklim industri sepakbola yang lebih kondusif sehingga akan lebih banyak orang seperti Gilang Widya yang nanti mau melibatkan diri dalam jangka waktu yg lama,” tegas dia.

3 dari 4 halaman

Bangga

Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana saat di Polda Jatim. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Sebelumnya, Gilang Widya, menyampaikan statement resminya dengan menyatakan mundur dari Arema FC. “Sepak bola adalah passion dalam hidup saya dan sebagai Aremania saya bangga telah diberi kesempatan menjadi Presiden Arema FC sejak 6 Juni 2021," katanya saat itu.

"Saya sudah berusaha memberikan semua yang terbaik untuk klub tetapi mungkin klub memerlukan sosok yang lebih baik lagi. Karena itu saya memutuskan untuk mundur sebagai Presiden Arema FC,” ucap pria yang berlatar belakang sebagai pengusaha ini.

4 dari 4 halaman

Crisis Center

Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana membuka doa bersama ini dengan perasaan sedih. Sejak tragedi, Gilang aktif mengunjungi rumah korban sehingga dia merasakan betul duka yang dialami keluarga suporter. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sejak hari pertama terjadinya tragedi Kanjuruhan, Gilang sebagai pribadi telah turun tangan membantu para korban dan keluarga korban. Dia berkeliling melakukan takziah ke keluarga korban, baik keluarga Aremania maupun keluarga petugas keamanan.

Dia juga membuka Crisis Center di Kandang Singa (Kantor Arema) untuk memberikan respons cepat kepada keluarga korban. Proses pemulihan fisik dan mental para pemain dan official juga menjadi perhatiannya sebagai Presiden Arema FC.

Meski sudah tidak lagi menjadi Presiden Arema FC, Gilang memastikan bahwa ia akan tetap mendukung keluarga korban bila diperlukan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya