Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Lingkaran Suara Publik (LSP) merilis survei elektabilitas Calon Presiden (Capres) 2024. Hasilnya, elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto masih berada di posisi teratas di angka 31,8 persen.
Direktur Riset dan Kajian LSP, Indra Nuryadin menyebut bahwa posisi kedua ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 20,4 persen dan ketiga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 11,7 persen. Menurutnya, survei itu mencari tahu apa yang paling diketahui publik tentang beberapa tokoh, bila disebutkan namanya.
Advertisement
Salah satu temuan yang menarik adalah bahwa Prabowo dapat diterima, baik dari pemilih Ganjar maupun pemilih Anies.
"Prabowo dapat diterima baik dari pemilih Ganjar maupun pemilih Anies. Kesan Prabowo sebagai tokoh pemersatu dapat diterima," tutur Indra kepada wartawan, Sabtu (15/10/2022).
Indra mengatakan, beberapa kesan yang ditangkap publik mengenai Prabowo subianto antara lain Menteri Pertahanan yang loyal kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Ketum Gerindra terbaik atau bagus, Capres pemersatu yang menghilangkan pembelahan sosial, dan patriot lebih mementingkan kepentingan bangsa.
"Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan juga mendapatkan kesan yang baik di mata publik. Namun, kedua figur tersebut memiliki kesan yang melekat pada kubu-kubu politik tertentu," jelas dia.
Kesan untuk Ganjar dan Anies
Untuk Ganjar Pranowo, lanjutnya, kesan yang tertangkap publik antara lain Gubernur Jawa Tengah yang bagus, kader PDIP yang loyal, identik dengan medsos karena sering dijadikan alat sosialisasi terkait kegiatannya sebagai kepala daerah atau aktivitasnya secara pribadi, salah satu capres yang didukung oleh pemilih Jokowi sebelumnya yang diberi label cebong, dianggap memiliki citra identik dengan citra Jokowi.
"Sementara, kesan utama publik untuk Anies yaitu Gubernur DKI Jakarta yang sukses, Capres yang didukung oleh pendukung Prabowo dulu yang diberi label kadrun oleh para pendukung Jokowi, figur cerdas, pandai bicara, dan ramah," Indra menandaskan.
Survei LSP ini dilakukan pada 1 Oktober hingga 10 Oktober 2022 dengan melibatkan 1.230 responden yang tersebar di 34 provinsi. Responden yang dipilih berusia 17 tahun ke atas atau sudah pernah menikah.
Pengumpulan data survei dilakukan lewat wawancara langsung dengan bantuan kuesioner. Margin of error survei tersebut kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat keyakinan 95 persen.
Advertisement
