Bursa Saham Asia Beragam, Investor Khawatirkan Ekonomi

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Selasa, 28 Juni 2022 seiring investor khawatirkan ekonomi.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 28 Jun 2022, 09:33 WIB
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa (28/6/2022), karena investor mempertimbangkan kekhawatiran ekonomi.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,43  persen, sedangkan indeks Topix naik 0,61  persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,4  persen dan Kosdaq melemah 0,15  persen.

Indeks indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,24  persen. Bursa saham China cenderung melemah. Indeks Shanghai turun 0,26 persen. Indeks Shenzhen merosot 0,295 persen. Indeks Hang Seng tergelincir 0,71 persen pada awal perdagangan. Indeks Hang Seng teknologi susut 1,51 persen.

Dalam berita perusahaan, Trip.com melaporkan kerugian bersih sebesar 989 juta yuan Tiongkok (USD 147,79 juta atau sekitar Rp 2,18 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.814 per dolar Amerika) untuk kuartal I 2022 setelah pasar Amerika Serikat tutup.

Perusahaan mengatakan dalam siaran pers  kinerjanya dipengaruhi oleh gangguan COVID-19 di China. Saham Trip.com yang terdaftar di AS turun 1,51  persen setelah perdagangan.

Weilong Delicious, sebuah perusahaan makanan ringan China, dilaporkan telah menghidupkan kembali penawaran umum perdana di Hong Kong dan dapat dicatatkan pada paruh kedua tahun ini. Bloomberg melaporkan perusahaan mengisi kembali prospektus awal pada Senin dan perusahaan dapat mengumpulkan USD 500 juta atau sekitar Rp 7,40 triliun.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)
2 dari 4 halaman

Indeks Dolar AS

Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Semalam di Amerika Serikat, indeks utama melemah setelah menguat besar pada Jumat, 24 Juni 2022. Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 62,42 poin, atau 0,2  persen, menjadi 31.438,26. Indeks S&P 500 turun 0,3  persen menjadi 3.900,11, dan Nasdaq Composite turun 0,7  persen, jatuh ke 11.524,55.

“Ada kurangnya keyakinan jelas oleh investor dengan volume perdagangan yang ringan mendukung gagasan pasar yang lelah, dengan penurunan besar akan dicatat pada kuartal ini, terlepas dari keuntungan besar yang dicatat minggu lalu,” ujar ahli strategi mata uang di National Australia Bank, Rodrigo Catril, tulisnya dalam catatan Selasa, dikutip dari CNBC, Selasa (28/6/2022).

Indeks USD berada di 103,975. Sedangkan, Yen Jepang diperdagangkan pada 135,44 per dolar, bertahan lebih kuat dari level 136. Dolar Australia berada di 0,6921.

Harga minyak berjangka naik di perdagangan pagi Asia. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, patokan AS, naik 0,75  persen menjadi USD 110,39 per barel. Patokan internasional minyak mentah Brent naik 0,75  persen menjadi USD 115,95 per barel.

 

3 dari 4 halaman

Wall Street Lesu pada 27 Juni 2022

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada Senin, 27 Juni 2022 setelah menguat tajam pada pekan lalu. Wall street sedang bersiap menyelesaikan semester pertama 2022 dengan kinerja kurang baik untuk saham dalam beberapa dekade.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 62,42 poin atau 0,2 persen menjadi 31.438,26. Indeks S&P 500 turun 0,3 persen menjadi 3.900,11 dan indeks Nasdaq merosot 0,7 persen ke posisi 11.524,55.

Rata-rata indeks acuan berjuang seiring investor mempertimbangkan apakah saham telah mencapai titik terendah atau justru menguat sebesar dari kondisi aksi jual. Saham menguat dalam waktu dekat pekan ini seiring investor menyeimbangkan kembali kepemilikan pada akhir kuartal.

Saham merosot pada perdagangan Senin sore, 27 Juni 2022, setelah cenderung mendatar. Ross Mayfield dari Baird mencatat masih belum ada katalis yang jelas mendorong apa yang telah dan akan terus menjadi pasar yang bergejolak.

“Dalam pasar bearish ini, lebih tentang hal yang menjadi sedikit jenuh jual, sedikit terlalu negatif. Tapi itu tidak cukup untuk benar-benar mempertahankan reli, mereka hanya bisa memberikan kelegaan di kantong,” ujar Mayfield kepada CNBC, dikutip Selasa (28/6/2022).

Mayfield mencatat, tanda-tanda pelonggaran inflasi yang berarti akan menjadi katalis positif untuk saham.

“Dari sini, ekspektasi mungkin sekali lagi bahwa kita telah mencapai puncak inflasi, bahkan jika perputarannya sangat lambat, dan bahwa pasar keuangan akan alami penurunan volatilitas hingga akhir tahun,” ujar Head of Fxied Income Research Strategas, Tom Tzitzouris.

Ia menambahkan, jika melihat dorongan lain yang lebih tinggi dalam inflasi, semua taruhan dibatalkan dan volatilitas akan kembali meningkat.

4 dari 4 halaman

Gerak Saham di Wall Street

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Saham-saham teknologi dan konsumen menyeret saham tertekan pada Senin, 27 Juni 2022 seiring imbal hasil treasury Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun menguat. Saham Electronic Arts dan Take-Two Interactive masing-masing turun 3,5 persen dan 3,3 persen. Saham Best Buy melemah lebih dari 3,4 persen.

Saham Etsy alami koreksi terbesar di S&P 500. Saham Etsy turun 3,6 persen setelah penurunan peringkat oleh Needham. Saham Spirit Airlines turun hampir 8 persen setelah perusahaan mengatakan akan menerima tawaran pengambilalihan terbaru dari grup Frontier.

Sektor energi juga mencatat penguatan besar dengan naik 2,8 persen pada awal pekan ini. Saham Valero Energy menguat 8 persen. Saham Devon Energy bertambah 7,5 persen dan Marathon Oil naik 4,9 persen. Saham BioNTech juga menguat 7,2 persen.

Pada pekan lalu, indeks Dow Jones melonjak lebih dari 800 poin atau 2,7 persen. Indeks S&P 500 menguat 3,1 persen dan Nasdaq composite bertambah 3,3 persen. Kenaikan tersebut mendorong rata-rata indeks acuan mencatat kinerja positif pada pekan pertama sejak Mei 2022.

Indeks S&P 500 naik lebih dari tujuh persen sejak mencapai titik terendah pada pertengahan Juni 2022 meskipun indeks acuan tersebut masih turun 19 persen dari level tertinggi dan 18 persen sejak awal tahun.

UBS Equity Strategist Christopher Swann menuturkan, volatilitas belum berakhir. “Kekhawatiran yang menyebabkan indeks turun ke wilayah pasar bearish pada awal Juni belum hilang termasuk kekhawatiran atas laju kenaikan suku bunga, ancaman resesi, dan risiko politik,” ujar dia.

Ia menambahkan, skenario tunggal yang paling mungkin yaitu akan menampilkan soft landing ekonomi dan stabilitas pasar. “Sentimen kemungkinan akan tetap berubah-ubah, dan ini bukan pasar untuk memposisikan satu skenario dengan keyakinan tinggi,” ujar dia.

Nike akan melaporkan pendapatan pada kuartal IV tahun fiskal. Selain itu juga ada rilis Bed Bath and Beyond, General Mills, Constellation Brands dan Walgreens.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya