Melihat Potensi Ekspor Ubi Jalar Jember

Selama ini ubi jalar masih dipandang sebelah mata karena dinilai tidak memiliki nilai ekonomi

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jun 2022, 22:00 WIB
Ilustrasi Mengonsumsi Ubi Jalar Credit: pexels.com/Daniel

Liputan6.com, Jakarta Ragam hasil bumi yang dikelola petani di Jawa Timur memiliki potensi untuk ke luar negeri. Salah satunya ubi jalar di Kabupaten Jember.

Dalam pengembangannya, ubi jalar membuka peluang pasar untuk diekspor ke negara Jepang. Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Taruna Bhumi Jember, Sabil mengatakan, proses penanaman ubi jalar telah dilakukan.

Dia mengaku, selama ini ubi jalar masih dipandang sebelah mata. Karena dinilai tidak memiliki nilai ekonomi.

"Padahal di luar sana menjadi makanan pilihan bagi bangsa-bangsa yang selektif terhadap sumber makanan masyarakatnya, salah satunya Jepang," kata dia, Sabtu (25/6/2022).

Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia harus memulai untuk mengkampanyekan ubi jalar, sekaligus membuka peluang ekspor ke Jepang dan Eropa melalui Rumania.

Direktur PT Mitratani Dua Tujuh Arif Suhariadi menyampaikan melalui program kemitraan ini perusahaan siap hadir menjadi pihak off taker bagi petani untuk menampung hasil panen ubi jalar sekaligus memberikan kepastian harga dan pasar.

Dia berharap, melalui program kemitraan tersebut, ekonomi Jember, khususnya di bidang pertanian meningkat. 

"Semoga melalui program kemitraan ini dapat menjadi cikal bakal kemajuan pertanian Kabupaten Jember," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Varietas

Adapun varietas ubi jalar yang akan ditanam adalah varietas Benindo (Beniazuma Indonesia) yang disukai oleh masyarakat Jepang.

Kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo mengapresiasi program kemitraan ubi jalar ini karena dapat membantu petani khususnya di bidang hilirisasi usaha. 

Sementara itu, kegiatan tanam bersama diikuti oleh 13 kepala dinas dan Inspektorat Provinsi Jawa Timur, dan merupakan wujud sinergi kebersamaan, sesuai arahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa untuk menggalakkan potensi pertanian di provinsi Jawa Timur. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya