Operasi Pasar 4000 Pouch Minyak Goreng dari Pemkot Disambut Antusias Warga Tangsel

Operasi pasar yakni untuk komoditas minyak goreng yang mengalami kenaikan harga. Minyak goreng yang dijual per liternya yakni Rp.14 ribu, setiap orang hanya dibolehkan membeli dua liter minyak goreng.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jan 2022, 19:35 WIB
(Foto:Dok.Pemkot Tangerang Selatan)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Tangerang Selatan menggelar operasi pasar murah di Kantor Kecamatan Pamulang, Tangsel, Selasa (11/1). Operasi pasar yakni untuk komoditas minyak goreng yang mengalami kenaikan harga. Minyak goreng yang dijual per liternya yakni Rp.14 ribu, setiap orang hanya dibolehkan membeli dua liter minyak goreng.

Kegiatan operasi pasar ini mampu menarik perhatian warga untuk berbondong-bondong mengantre sejak pagi hari.

 

(Foto:Dok.Pemkot Tangerang Selatan)

"Alhamdulillah hari ini kita sudah lakukan operasi pasar murah, khususnya minyak goreng. Dua pekan lalu saya sudah cek turun ke lapangan, kelangkaan yang banyak terjadi adalah minyak goreng. Kali ini kita bekerjasama dengan Sinar Mas dan Pemprov Banten," ujar Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan saat meninjau operasi pasar murah tersebut.

Pilar mengatakan, siapapun dapat memanfaatkan operasi pasar murah ini. Namun, satu orang hanya diperbolehkan untuk membeli sebanyak dua liter saja.

"Minyak goreng dengan murah, yaitu Rp14 ribu. Harga sekarang kan Rp20 ribu per liter. Alhamdulillah masyarakat antusias sekali. Satu orang maksimal dua liter, berlaku untuk siapapun, khususnya masyarakat Tangsel," tuturnya.

 

(Foto:Dok.Pemkot Tangerang Selatan)

Kali ini, sedikitnya terdapat 4.000 liter minyak goreng yang disediakan olehnya. Seluruhnya pun ludes diborong masyarakat Tangsel.

Kegiatan tersebut kata Pilar, rencananya bakal dilanjutkan dan digelar di lokasi lain secara berkelanjutan.

"Kami ingin di Tangsel lebih dari pada satu titik. Jadi ketersediaannya diperbanyak lagi. Saya ingin di Ciputat, Pondok Aren, agar masyarakat berkumpul untuk mengikuti pasar murah seperti ini," tuturnya.

Komoditasnya pun kata Pilar, rencananya tidak hanya untuk minyak goreng saja. Namun juga beberapa barang yang langka dan mahal di pasaran.

"Ini yang pertama paling langka dulu (minyak). Mungkin ada opsi lain kita liat stok dulu. Seperti cabai, kalau cabai kan karena kemarin musim hujan. Akhirnya ketersediaannya menipis, beda hal dengan minyak goreng, ini yg kita utamakan tidak menutup opsi lain. Apakah ada CSR dengan distributor langsung kita kerjasama nanti kita ada opsinya," terang Pilar.

Program ini pun nampaknya telah berhasil. Masyarakat merasa sangat dibantu dan diuntungkan dengan adanya penjualan minyak goreng murah ini. 

 

(*)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya