PVMBG Sebut Sudah Beri Peringatan Dini Sebelum Gunung Semeru Meletus

Pada 2 Desember, PGA Semeru sudah mengeluarkan peringatan agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar Gunung Semeru.

oleh Muhammad Ali diperbarui 05 Des 2021, 17:55 WIB
Gunung Semeru menjulang sehari setelah erupsi di atas desa Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu (17/1/2021). Kendati demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) menegaskan status Semeru masih level II atau Waspada. (Juni Kriswanto / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan telah mengeluarkan peringatan dini sebelum Gunung Semeru meletus pada Sabtu 4 Desember 2021. Peringatan itu dikeluarkan bersamaan dengan 69 gunung api aktif lainnya.

"Peringatan Dini untuk bahaya erupsi gunung api sudah dilakukan bukan hanya di Semeru, tetapi juga di 69 gunung api aktif yang dipantau oleh PVMBG melalui pemasangan peralatan pemantauan, serta pengamatan visual selama 24 jam," tulis PVMBG dalam akunnya, @PVMBG yang dikutip Minggu (5/12/2021).

PVMBG melanjutkan, pada 2 Desember, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru sudah mengeluarkan peringatan agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar Besuk Kobokan, Bessuk Kembar, Besuk Bang, dan Besuk sarat, untuk mengantisipasi kejadian guguran/awan panas guguran.

"Aktivitas Gunung. Semeru selalu diinfokan melalui WAG yang terdiri dari unsur masyarakat, Pemda, BPBD, relawan, dan instansi terkait lainnya, termasuk kejadian guguran lava pada 1 Desember," tulis PVMBG.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 2 halaman

Berkirim Surat ke Pemda Setempat

Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani menyatakan pihaknya sudah telah bersurat kepada Bupati Lumajang, Thoriqul Haq dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada 2 Desember 2021.

"Pada tanggal 2 Desember juga sudah mengeluarkan surat kepada Gubernur dan Bapak Bupati Lumajang mengenai kondisi kekinian dan himbauan yang kami sampaikan pada surat tersebut," papar kata Andiani dalam konferensi pers, Minggu (5/12/2021).

Andiani juga menjelaskan awan panas dan guguran pada 1 Desember 2021 memiliki jarak luncur 1.700 meter dari puncak, atau 700 meter dari ujung aliran lava, dengan arah luncuran ke tenggara.

Setelah kejadian awan panas guguran terjadi guguran lava dengan jarak dan arah luncur tidak teramati. Kemudian pada 4 Desember 2021 mulai pukul 13.30 WIB terekam getaran banjir.

Selanjutnya pada pukul 14.50 WIB teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 4 km dari puncak atau 2 kilometer dari ujung aliran lava ke arah tenggara atau ke Besuk Kobokan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya