Wagub DKI soal Harimau di Ragunan Covid-19: Ada Kemungkinan Terpapar dari Petugas

Riza mengajak masyarakat masyarakat menunggu hasil observasi tim dokter, terkait dari mana dua harimau di Ragunan bbisa terpapar Covid-19.

oleh Ika Defianti diperbarui 05 Agu 2021, 15:08 WIB
Salah satu Harimau Sumatera yang terpapar COVID-19 di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta, Minggu (1/8/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya akan memastikan kondisi kedua Harimau, Hari dan Tino yang positif COVID-19 pada 15 Juli lalu. (merdeka.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, saat ini tim dokter masih terus mengobservasi dua harimau di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan yang sempat dinyatakan positif Covid-19.

Menurut Riza, terdapat sejumlah kemungkinan dua harimau di kebun binatang Ragunan tersebut bisa terpapar Covid-19.

"Bisa saja (kena dari petugas) ada kemungkinan. Tapi kita tunggu saja hasil persisnya," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (5/8/2021).

Politikus Gerindra itu meminta agar masyarakat menunggu hasil dari pemeriksaan dokter. "Itu dalam pengecekan, dokter yang lebih mengerti. Jadi kita tunggu saja hasilnya," ucap dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati mengatakan dua harimau yang dinyatakan positif Covid-19 di TMR sudah kembali pulih dan sehat, meski masih dalam pemantauan atau observasi dari pengelola.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kronologi 2 Harimau di Ragunan Terpapar Covid-19

Salah satu Harimau Sumatera yang terpapar COVID-19 di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta, Minggu (1/8/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya akan memastikan kondisi kedua Harimau, Hari dan Tino yang positif COVID-19 pada 15 Juli lalu. (merdeka.com/Herman Zakharia)

Dia mengungkapkan, pada 9 Juli 2021 2021 satu harimau Sumatera bernama Tino yang berusia 9 tahun, mengalami sakit dengan gejala klinis sesak nafas, bersin, keluar lendir dari hidung, dan penurunan nafsu makan.

Selang dua hari, satu harimau lagi bernama Hari yang berusia 12 tahun kesehatannya menurun dengan menunjukkan gejala yang sama dengan Tino.

"Pada tanggal 14 Juli, kami lakukan pengambilan sampel dengan diswab kemudian dikirim ke laboratorium Pusat Studi Satwa Primata, IPB Bogor. Lalu, hasilnya keluar tanggal 15 Juli yang menyatakan bahwa kedua satwa tersebut terpapar Covid-19," kata Suzi dalam keterangannya, Minggu (1/8/2021).

Dia mengungkapkan, sejak terpapar Covid-19, dua harimau tersebut kesehatan menurun. Dalam perawatannya, diberi pengobatan seperti antibiotik, antihistamin, antiradang, dan multivitamin setiap hari.

"Dalam waktu sekitar 10-12 hari pengobatan, kondisi kedua satwa berangsur membaik dan pulih," ungkap Suzi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya