Sandiaga Petakan Travel Pattern Danau Toba, Ada 34 Spot Pilihan

Sandiaga mengatakan, setidaknya ada 34 spot yang telah dipetakan yang akan menjadi bagian dari travel pattern, dari titik ke titik dalam kunjungan ke Danau Toba.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jun 2021, 19:51 WIB
Sandiaga Uno saat mengunjungi Danau Toba (dok.instagram/@kemenparekraf/https://www.instagram.com/p/CJbLnsiB1H2/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta -0 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno terus gerak cepat (gercep), geber, dan gaspol dalam pengembangan pariwisata Danau Toba sebagai salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP). Gercep itu diwujudkan dalam pengembangan travel pattern atau pola perjalanan di destinasi wisata Danau Toba.

Sandiaga mengatakan, setidaknya ada 34 spot yang telah dipetakan yang akan menjadi bagian dari travel pattern, dari  titik ke titik dalam kunjungan ke Danau Toba.

Berdasarkan titik titik yang telah dipetakan, ada spot wisata yang kini telah sukses dikembangkan yakni Adian Nalambok. Sandiaga mengungkapkan, spot yang terletak persis di punggungan bukit di antara Parapat menuju Balige itu menyimpan potensi wisata. Menurutnya, dari sini wisatawan dapat menyaksikan titik pemandangan Danau Toba yang sangat indah.

Pada lokasi tersebut, ia dapat melihat hamparan luas perbukitan yang mengelilingi Danau Toba dari atas ketinggian.

Persis dari atas Adian Nalambok, terlihat sebuah desa bernama Meat yang terletak di lembah sisi selatan Danau Toba, tepatnya Kecamatan Tampahan, Toba Samosir, Sumatera Utara. Namun sayang, lokasi strategis yang disebutnya sebagai 'death valley viewing spot' itu belum dikelola dengan baik.

Kawasan itu kini hanya berupa sejumlah warung-warung kecil dengan tempat duduk sederhana. Padahal, pemandangan alam yang menjadi teras warung tersebut dinilainya sangat indah.

"Ini menunjukkan bahwa Toba ini banyak sekali titik-titik wisata destinasi yang bisa dikembangkan dengan pendekatan lewat keindahan alamnya," kata Sandiaga, Kamis (10/6/2021).

"Kita juga bisa lihat dari ekonomi kreatifnya seperti membuat warung yang Instagramable, inilah pariwisata yang bisa membuka lapangan pekerjaan di saat pandemi seperti ini dan peluang bagi masyarakat," tambahnya.

Merujuk letak geografis Adian Nalambok, Sandi bakal mengintegrasikan wisata alam mulai dari Bandara Silangit dengan Balige dan Parapat.

"Nah pengembangannya harus integratif, makanya saya mengajak kolaborasi delapan bupati di delapan kabupaten yang ikut mengelola potensi yang ada di Danau Toba," jelasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pilihan bagi Wisatawan

Pengembangan objek wisata Adian Nalambok diungkapkan Sandi menambah pilihan destinasi wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba.

Suksesnya revitalisasi Adian Nalambok lanjutnya, menjadi bukti kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha serta masyarakat dalam pengembangan sektor parekraf di Sumatera Utara.

Pria yang akrab disapa Mas Menteri ini pun berharap agar kerja sama dapat terus terjalin dalam merevitalisasi 33 destinasi penyangga DSP Danau Toba.Sehingga diharapkan dapat secara langsung menciptakan lapangan kerja yang berujung ketahanan ekonomi rakyat yang terpuruk imbas pandemi virus corona atau COVID-19.

"Jika pandemi ini mereda, kita harus mempersiapkan sesuai dengan tugas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)," kata Sandiaga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya