Liputan6.com, Washington D.C - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Senin (24/5) berangkat ke Timur Tengah menyusul gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada 22 Mei 2021.
Dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (25/5/2021) ini merupakan perjalanan pertama Blinken ke Timur Tengah sebagai diplomat top AS.
Advertisement
Dalam kunjungan tersebut, Blinken akan bertemu dengan rekan-rekannya dari Israel, Palestina, dan negara kawasan lain sebagai bagian dari kelanjutan usaha AS atas gencatan senjata Gaza itu.
Blinken akan berunding dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat lain di Yerusalem, dan bertemu Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, PM Mohammad Shtayyeh di Ramallah.
Dalam pernyataannya pada Senin (24/5), Presiden AS Joe Biden menyampaikan bahwa Blinken akan "bertemu pimpinan Israel tentang komitmen penuh kita pada keamanan Israel" dan "akan meneruskan usaha pemerintahan kita untuk membangun kembali hubungan dengan, serta dukungan untuk, rakyat Palestina dan pimpinannya setelah bertahun-tahun ditelantarkan."
Disampaikan juga oleh Biden bahwa AS akan bekerja sama dengan mitra di kawasan untuk "memastikan bantuan segera tiba di Gaza dan lewat cara yang menguntungkan rakyat di sana dan bukan Hamas."
Blinken Tegaskan Fokus AS Tanggapi Situasi Kemanusiaan di Gaza
Kepada CNN, Blinken mengatakan pada Minggu (23/5) , "fokus kami kini adalah terus menerus menanggapi situasi kemanusiaan mulai dari rekonstruksi dan pembangunan kembali, serta secara intensif melibatkan semua: Palestina, Israel, mitra-mitra di kawasan."
Tak hanya Timur Tengah, lawatan Blinken pun termasuk kunjungan ke Mesir, yang telah menengahi gencatan senjata Gaza antara Israel dan militan Palestina yang dipimpin Hamas.
Dia juga akan bertemu Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi dan Menlu Sameh Shoukry.
Dalam akhir kunjungannya, Blinken akan singgah di Amman, Yordania, bertemu Raja Abdullah II dan Deputi Perdana Menteri dan Menlu Ayman Safadi.
Advertisement
