Kata Mertua soal Terduga Teroris NM yang Ditangkap Densus di Tulungagung

Abu Umar mengaku tidak tahu-menahu kegiatan menantunya itu. Ia hanya tahu bahwa NM punya pekerjaan di Blitar, serta memiliki unit dump truck yang dioperasikan temannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mar 2021, 09:04 WIB
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Surabaya - Terduga teroris berinisial NM yang ditangkap di wilayah Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diketahui sering keluar rumah seharian, dari pagi hingga malam hari.

"Jadi, kesempatan ada di rumah itu cuma malam atau pagi gitu, kalau ada urusan di sana. Tapi, kadang-kadang juga kalau ada urusan siang atau sore sekalian, dia ke sana," tutur ayah mertua NM, Abu Umar, dikutip dari Antara, Selasa (30/3/2021).

Abu Umar mengaku tidak tahu-menahu kegiatan menantunya itu. Ia hanya tahu bahwa NM punya pekerjaan di Blitar, serta memiliki unit dump truck yang dioperasikan temannya.

Dalam keseharian, terduga teroris NM dikenal baik. Interaksi dengan mertuanya sangat normal tanpa ada indikasi NM menjalani ajaran menyimpang, apalagi terpapar radikalisme dan terorisme.

Buktinya, kata Abu Umar, menantunya NM juga selalu hadir setiap kali ada undangan kenduri yang menjadi tradisi muslim Jawa tradisional.

"Kesehariannya dia santai. Sama mertua juga biasa guyon, dengan tetangga juga," katanya.

Saat ini, terduga teroris NM masih menjalani pemeriksaan oleh tim Densus 88 Antiteror di Mapolres Tulungagung. NM tidak sendirian, karena istrinya juga ikut dibawa ke Mapolres untuk kepentingan pemeriksaan. Anak mereka yang masih kecil (balita) dikabarkan juga turut serta

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ditangkap Bersama Istri

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris NM dan istrinya MB saat perjalanan keluar rumah. Namun, dimana lokasi penangkapan terjadi, sampai berita ini ditulis belum ada konfirmasi resmi dari kepolisian maupun Densus 88 Antiteror.

Polisi yang kemudian membawa pasutri NM dan MB balik ke rumah tinggal keduanya di Dusun Ngipik, Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, dan kemudian melakukan penggeledahan.

Hasilnya, aparat Densus 88 Antiteror mendapati dua pucuk senjata api pistol berikut delapan butir peluru aktif, satu selongsong, sebilah pisau komando serta paspor.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya