4 Pesan Jokowi pada Peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap, Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943 ini dapat memberikan vibrasi yang positif bagi kehidupan masyarakat.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 28 Mar 2021, 14:11 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengingatkan dan meminta pemerintah daerah untuk lebih cepat laksanakan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat saat memberikan keterangan penanganan COVID-19 pada Kamis, 4 Maret 2021 malam. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menitipkan sejumlah pesan saat memberikan sambutan secara virtual pada peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943, Sabtu, 27 Maret 2021 yang ditayangkan melalui Youtube Sekretariat Presiden.

Peringatan Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943 di Candi Prambanan, Yogyakarta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan bertemakan "Kolaborasi dalam Harmoni Menuju Indonesia Maju".

Dalam sambutannya, Jokowi mengajak umat Hindu untuk menjadikan peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943 sebagai momentum untuk mengintropeksi diri.

Jokowi berharap, Tahun Baru Nyepi ini dapat memberikan vibrasi yang positif bagi kehidupan masyarakat.

"Saya mengajak umat Hindu di seluruh tanah air menjadikan peringatan Nyepi tahun ini sebagai momentum introspeksi serta menata kembali sikap dan perilaku kita dalam menjaga keharmonisan dengan alam, dengan sesama dan dengan sang Pencipta," ujar Jokowi, Sabtu, 27 Maret 2021.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan, perayaan Tahun Baru Nyepi kali ini di tengah pandemi Covid-19, sehingga seluruh masyarakat tetap harus menaati protokol kesehatan.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan pembangunan Candi Prambanan, yang menjadi lokasi pusat peringatan Tahun Baru Nyepi kai ini, berdampingan dengan Candi Sewu yang bercorak Buddha.

Hal tersebut, kata dia, menjelaskan bahwa di masa itu toleransi dan hidup rukun antarumat beragama sudah menjadi keseharian bangsa Indonesia.

Berikut deretan pesan yang disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943 dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 6 halaman

Jadikan Sebagai Momentum Introspeksi Diri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers tentang pengembangan dan pembuatan vaksin COVID-19 harus ikuti prosedur dan kaidah ilmiah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/3/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak umat Hindu untuk menjadikan peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943 sebagai momentum untuk mengintropeksi diri.

Dia juga berharap Tahun Baru Nyepi ini dapat memberikan vibrasi yang positif bagi kehidupan masyarakat.

"Saya mengajak umat Hindu di seluruh tanah air menjadikan peringatan Nyepi tahun ini sebagai momentum introspeksi serta menata kembali sikap dan perilaku kita dalam menjaga keharmonisan dengan alam, dengan sesama dan dengan sang Pencipta," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Perayaan Hari Raya Nyepi 1943 melalui Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 27 Maret 2021.

 

3 dari 6 halaman

Ingatkan Nilai-Nilai Nyepi yang Dirayakan di Tengah Pandemi

Presiden Joko Widodo merapihkan masker yang digunakannya saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Jokowi memastikan Rumah Sakit Darurat siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)

Jokowi pun menyadari rangkaian perayaan Nyepi kali ini berbeda karena digelar di tengah pandemi Covid-19 dan masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan.

Kendati begitu, Jokowi mengatakan hal ini sesuai dengn nilai-nilai Nyepi yang menuntun umat Hindu melaksanakan catur brata penyepian.

Pertama, amati geni tidak menyalakan api, mengendalikan seluruh hawa nafsu. Kedua, amati karya yang artinya tidak melakukan kerja fisik dan fokus melakukan meditasi atau introspeksi diri.

Ketiga, amati lelungan dimana masyarakat tidak bepergian sehingga tak menimbulkan kerumunan. Keempat, amati lelanguan yakni, tidak menikmati segala macam hiburan dan fokus merasakan ketenangan, kejernihan, kedamaian serta kesucian hati.

"Dengan melaksanakan rangkaian Nyepi ini Umat Hindu memberikan jeda waktu kepada alam semesta untuk menata kembali keseimbangannya, memuliakan alam dan juga akan memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan kita," papar Jokowi.

 

4 dari 6 halaman

Ingatkan Toleransi Umat Beragaman Sudah Dilakukan Sejak Lama

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Temu Nasional Relawan Jokowi 2021 dari Provinsi Maluku, Kamis (25/3). (dok: Setpres)

Presiden juga mengapresiasi umat Hindu yang dalam menjalankan dharma selalu menyatu dengan adat dan budaya adiluhung.

Menurut Jokowi, Candi Prambanan yang dibangun berdampingan dengan Candi Sewu yang bercorak Buddha, juga mengajarkan bahwa toleransi dan hidup berdampingan antarumat beragama sudah dipraktikkan masyarakat sejak dulu.

"Ini mengajarkan kepada kita semua bahwa toleransi dan hidup rukun berdampingan antarumat beragama sudah dipraktikan sejak dulu. Bhinneka tunggal ika merupakan DNA bangsa Indonesia," kata dia.

 

5 dari 6 halaman

Terus Kembangkan Potensi Candi Prambanan Untuk Kemajuan Bangsa

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Temu Nasional Relawan Jokowi 2021 dari Provinsi Maluku, Kamis (25/3). (dok: Setpres)

Oleh karena itu, Jokowi mengharapkan potensi Candi Prambanan terus dikembangkan untuk membangun kemajuan bangsa.

Candi Prambanan yang merupakan warisan bersejarah ini sangat tepat sebagai sumber pembelajaran nilai-nilai luhur bangsa, kemajuan riset, dan ilmu pengetahuan.

"Juga dapat dikembangkan dan dikemas secara profesional sebagai tujuan destinasi wisata yang mampu menarik lebih banyak wisatawan domestik dan mancanegara untuk lebih mengenal dan mencintai peninggalan bersejarah bangsa ini," terang dia.

Candi Prambanan sudah mendapat pengakuan dari Unesco sebagai situs warisan dunia. Candi Prambanan, sepertihalnya Candi Borobudur adalah mahakarya yang membuktikan kemampuan dan keunggulan bangsa di masa lalu.

Pengembangan Candi Borobudur secara profesional termasuk dalam bidang pariwisata diyakini akan memberikan banyak keuntungan.

"Ini tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, dan khususnya masyarakat sekitar candi," pungkas Jokowi.

6 dari 6 halaman

Jokowi dan Pemimpin Dunia Disuntik Vaksin Covid-19

Infografis Jokowi dan Pemimpin Dunia Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya