Liputan6.com, Washington: Sejumlah wanita percaya menggunakan penyangga payudara (Breast holder/BH) alias bra bisa memicu kanker payudara. Namun penemuan ini malah menunjukkan bra bisa mendeteksi kanker payudara sejak dini.
Untuk itu, sebuah perusahaan memperkenalkan perangkat hi-tech yang bisa dipasangkan di dalam bra, Jumat (12/10).
Mendeteksi kanker sejak dini sangat penting untuk kelangsungan hidup. Dan ritual tahunan mammogram yang diklaim sebagai metode handal untuk pendeteksi sedang dipertanyakan. Pasalnya tumor mulai terbentuk hingga enam tahun sebelum mereka bisa dideteksi dengan mamogram.
First Warning Systems meyakini bahwa perangkat mereka bisa mendeteksi tumor sejak awal dan mengurangi tingkat kesalahan positif negatif, sehingga membantu wanita mencari pengobatan sesegera mungkin setelah didiagnosa.
Penemuan ini menggunakan sensor yang ditempatkan di dalam pakaian dalam. Alat tersebut akan mengukur setiap perubahan suhu sel yang disebabkan pertumbuhan pembuluh darah yang berhubungan dengan perkembangan tumor. Rencananya bra itu diluncurkan pada 2013.
Medcitynews.com melaporkan bahwa sensor itu mengandung perangkat lunak yang menggunakan pengenalan pola, kronologi, dan kecerdasan buatan untuk mencari perubahan jaringan di payudara yang bisa mengindikasikan adanya tumor.
Mereka melaporkan, ukuran tumor payudara dan menyebarnya kanker merupakan elemen penting dalam menentukan prognosis perempuan yang didiagnosa menderita kanker payudara.
Dengan kemajuan teknologi yang menggunakan mammografi dan termografi 3D memberikan diagonsa dini untuk wanita. Namun metode umum itu tidak sempurna.
"Kekhawatiran ketidaknyamanan pasien, paparan radiasi dan positif palsu dan negatif telah memicu penciptaan berbagai metode skrining lainnya," kata mereka.
Sejumlah organisasi medis kini juga sedang dalam proses pengembangan metode baru deteksi kanker. Contohnya saja perusahaan di Philadelphia UE Lifesciences yang sedang menguji sensor untuk perangkat sebagai alternatif mammogram.
Lain halnya dengan Delphinus Medical Technologies yang sedang proses mengembangkan perangkat pendeteksi kanker payudara ultrasonic.(Dailymail/MEL)
Untuk itu, sebuah perusahaan memperkenalkan perangkat hi-tech yang bisa dipasangkan di dalam bra, Jumat (12/10).
Mendeteksi kanker sejak dini sangat penting untuk kelangsungan hidup. Dan ritual tahunan mammogram yang diklaim sebagai metode handal untuk pendeteksi sedang dipertanyakan. Pasalnya tumor mulai terbentuk hingga enam tahun sebelum mereka bisa dideteksi dengan mamogram.
First Warning Systems meyakini bahwa perangkat mereka bisa mendeteksi tumor sejak awal dan mengurangi tingkat kesalahan positif negatif, sehingga membantu wanita mencari pengobatan sesegera mungkin setelah didiagnosa.
Penemuan ini menggunakan sensor yang ditempatkan di dalam pakaian dalam. Alat tersebut akan mengukur setiap perubahan suhu sel yang disebabkan pertumbuhan pembuluh darah yang berhubungan dengan perkembangan tumor. Rencananya bra itu diluncurkan pada 2013.
Medcitynews.com melaporkan bahwa sensor itu mengandung perangkat lunak yang menggunakan pengenalan pola, kronologi, dan kecerdasan buatan untuk mencari perubahan jaringan di payudara yang bisa mengindikasikan adanya tumor.
Mereka melaporkan, ukuran tumor payudara dan menyebarnya kanker merupakan elemen penting dalam menentukan prognosis perempuan yang didiagnosa menderita kanker payudara.
Dengan kemajuan teknologi yang menggunakan mammografi dan termografi 3D memberikan diagonsa dini untuk wanita. Namun metode umum itu tidak sempurna.
"Kekhawatiran ketidaknyamanan pasien, paparan radiasi dan positif palsu dan negatif telah memicu penciptaan berbagai metode skrining lainnya," kata mereka.
Sejumlah organisasi medis kini juga sedang dalam proses pengembangan metode baru deteksi kanker. Contohnya saja perusahaan di Philadelphia UE Lifesciences yang sedang menguji sensor untuk perangkat sebagai alternatif mammogram.
Lain halnya dengan Delphinus Medical Technologies yang sedang proses mengembangkan perangkat pendeteksi kanker payudara ultrasonic.(Dailymail/MEL)