5 Kesalahan Orangtua dalam Mengasuh Anak Pertama, Jangan Ditiru

Sejumlah hal ini perlu dihindari dalam melakukan pola asuh pada anak pertama. Kerap kali orang tua lupa akan hal ini.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Okt 2020, 20:10 WIB
Ilustrasi Keluarga Bahagia Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang bermimpi memiliki keluarga besar dan bahagia. Yaitu dengan cara menambah jumlah keturunan.

Tetapi memiliki anak lebih dari satu tidak hanya bahagia, tetapi juga sangat menakutkan mengingat segala hal yang bisa salah. Dampaknya bisa dirasakan anak tertua.

Seperti halnya orang dewasa, harus menghadapi kesulitan tertentu. Karena itu, ayah dan ibu harus memperhatikan baik-baik jika ingin memiliki anak lebih dari satu yang bisa berdampak pada masa depan anak sulung mereka. Dan anak-anak yang lebih tua ini perlu membiasakan diri dengan perubahan dalam keluarga.

Bright Side telah meninjau pendapat psikolog, orangtua, dan anak tertua dalam keluarga untuk mengetahui kesalahan apa yang sering dilakukan ayah dan ibu, seperti di bawah ini:

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Tidak mempersiapkan anak untuk memiliki saudara

Ilustrasi liburan bersama keluarga. (dok. JillWellington/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Kabar bahwa orangtua akan segera memiliki bayi mungkin mengejutkan bagi seorang anak. Anak itu dulunya adalah pusat keluarga. Sebab, semua orang hanya memedulikan mereka dan sekarang mereka harus berjuang untuk perhatian orangtua.

Banyak anak mulai berpikir bahwa orangtua mereka memutuskan untuk mencari penggantinya dan mulai membenci saudara mereka bahkan sebelum mereka lahir.

Inilah mengapa sangat penting untuk berbicara dengan anak Anda tentang bayi baru lahir. Orangtua perlu menjelaskan bahwa ada banyak manfaat yang didapat dari saudara baru.

Misalnya, mereka akan selalu memiliki seseorang untuk bermain, mereka dapat banyak mengajari bayi, dan mereka akan menjadi teladan yang baik bagi mereka. Tentu saja, orang tua juga perlu memastikan bahwa mereka memiliki cukup cinta untuk semua orang.

 

2. Melanggar privasi

Ilustrasi Masalah Keluarga Credit: pexels.com/pixabay

Ketika seorang anak baru lahir, orang tua menjadi sangat sibuk dengan banyak pekerjaan dan tidak selalu memperhatikan bahwa beberapa tindakan mereka melanggar ruang pribadi anak pertama mereka.

Misalnya, mereka mungkin mulai memberikan mainan anak dan barang-barang lainnya kepada bayi yang baru lahir.

Ketika orang tua melakukan hal-hal seperti ini, anak-anak akan berhenti mempercayai diri mereka sendiri dan mulai ragu apakah mereka penting bagi orangtua, sehingga mereka tumbuh menjadi pemalu.

 


3. Mengubah tradisi keluarga

Ilustrasi keluarga. (Dok. White77/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Lahirnya anak baru merupakan peristiwa penting yang tentunya sangat menegangkan. Anak tertua juga harus menghadapi banyak stres, itulah sebabnya tradisi keluarga yang baik menjadi lebih penting.

Jika orang tua biasa membacakan buku untuk anaknya sebelum tidur, menyanyikan lagu, dan menyikat gigi, mereka perlu terus melakukan hal-hal ini.

Tradisi keluarga menyatukan anggotanya dan membantu setiap orang merasa bahwa mereka penting. Dan anak tertua memiliki kesempatan untuk beradaptasi dan memahami bahwa meskipun terjadi perubahan besar, orang tua mereka akan tetap membacakan buku untuk mereka sebelum mereka tidur, tidak peduli apapun yang terjadi.

 


4. Membandingkan anak satu sama lain

Ilustrasi Hubungan Keluarga Credit: pexels.com/pixabay

Semakin tua seorang anak, semakin sering mereka harus mengetahui kepribadiannya dan semakin banyak konflik yang mereka hadapi dengan orang-orang di sekitar mereka.

Pada saat-saat seperti ini, orang tua sering kali ingin mengatakan sesuatu seperti: "Kenapa kamu tidak sebaik adik perempuanmu?" Tapi membandingkan anak bukanlah ide yang bagus.

Studi menunjukkan bahwa perilaku tersebut memiliki pengaruh negatif terhadap kondisi psikologis kedua anak tersebut. Seorang anak menjadi stres karena ekspektasi yang terlalu tinggi dan yang lainnya merasa ada yang tidak beres dengan dirinya, yang membuat hubungan dengan orang tua menjadi tegang.


5. Berpikir bahwa seorang anak sudah dewasa

Ilustrasi Keluarga Bahagia Credit: pexels.com/pixabay

Orang tua sering berharap anak tertua mereka bertindak seperti orang dewasa dan membantu di sekitar rumah dan dengan anak kecil.

Tetapi tugas terpenting setiap anak adalah tumbuh dan berkembang dan tidak mengasuh anak lain. Anda dapat meminta bantuan anak-anak Anda secara realistis yang dapat mereka. Misalnya, Anda dapat membiarkan mereka tidur 30 menit kemudian atau membiarkan mereka pergi ke bioskop bersama teman-temannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya