Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka untuk SMA, SMK, dan SLB di Jatim

Uji coba pembelajaran tatap muka untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB di Jatim akan diterapkan Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim di masing-masing kota, baik sekolah swasta maupun negeri.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 10 Agu 2020, 14:00 WIB
Ilustrasi seragam SMA (sumber: iStock)

Liputan6.com, Surabaya Uji coba pembelajaran tatap muka untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB di Jatim akan dimulai pada 18 Agustus 2020. Kebijakan ini diterapkan Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim di masing-masing kota, baik sekolah swasta maupun negeri.

Meskipun demikian, uji coba tidak diperkenankan dilakukan di zona merah, sedangkan zona orange diperbolehkan secara bergiliran masing-masing kelas 25 persen.

“Uji coba itu dilakukan karena banyaknya kendala selama pembelajaran jarak jauh (PJJ), seperti keterbatasan sarana prasarana di keluarga yang tidak mampu,” ujar Kepala Disdik Jatim, Wahid Wahyudi, Senin (10/8/2020).

Selain itu PJJ juga terkendala internet yang terbatas di beberapa wilayah dan sumber daya manusia (SDM) yang terbatas dalam kemampuan memakai teknologi. Pertimbangan lainnya adalah siswa SMA SMK sederajat telah memiliki kondisi fisik dan tahap pola pikirnya mampu melaksanakan protokol kesehatan.

Ia menuturkan Gubernur Jatim sudah mengeluarkan surat dan hari ini diterima sekolah beserta teknisnya dari surat kepala dinas. Isi surat itu cabang dinas dan kepala sekolah akan diminta untuk berkoordinasi dengan Satuan Tugas Covid-19 karena pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus atas persetujuan mereka.

Sarana prasarana juga harus disiapkan, mulai dari alat cuci tangan, disinfektas dan lainnya. Tempat ibadah juga harus diperhatikan, jangan sampai alat ibadah seperti sajadah digunakan bergantian.

Wahid juga meminta menjaga jarak dengan tidak berkeliling di kelas. Sementara untuk kantin diminta tutup dan siswa membawa bekal.

"Ada tugas ganda untuk pihak sekolah karena pertama ada siswa yang tidak diizinkan masuk sekolah oleh orang tua. Selanjutnya sekolah harus menyiapkan belajar tatap muka dan PJJ. Pelaksanaannya akan dilakukan dua minggu dan akan dievaluasi," kata Wahid.

Jika berjalan dengan baik, pada awal September, skema pembelajaran tatap muka di Jatim yang menjadi percontohan nasional ini akan dikembangkan lebih besar lagi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya