Hari Anak Nasional Saat Pandemi, Menteri PPPA: Anak Rentan Jadi Korban Kekerasan

Dalam Hari Anak Nasional pada tahun ini, Kemen-PPPA menyorot mengenai rentannya anak mengalami korban kekerasan dari orangtua selama di rumah.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 23 Jul 2020, 08:16 WIB
Ilustrasi Kekerasan Anak, Hari Anak Nasional (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Dalam konferensi pers peringatan Hari Anak Nasional (2020), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mendorong keluarga menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak. Sehingga bisa menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, dan berkualitas.

Pengasuhan yang baik dan aman di tengah pandemi COVID-19, kata Bintang, semakin berat. Tak jarang anak menjadi korban kekerasan di rumah oleh orangtuanya.

"Dalam masa pandemi, anak rentan menjadi korban kekerasan karena orangtua memiliki beban ganda dalam mendidik, mendampingi, dan ikut menemani anak sekaligus tetap bekerja," kata Bintang dalam konferensi pers virtual puncak peringatan Hari Anak Nasional pada Selasa (22/7/2020).

Bintang mengingatkan bahwa tanggung jawab mengasuh anak bukan hanya tugas ibu, tapi juga ayah. Jika orangtua menemui kesulitan pengasuhan bisa memanfaatkan konseling pengasuhan di 135 Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) seperti dikutip siaran resmi Kemen PPPA.

Berdasarkan Data SIMFONI (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak) Kemen PPPA terdapat 3.928 kasus kekerasan terhadap anak-anak yang dilaporkan sejak Januari 2020 sampai dengan 17 Juli 2020.

Masih tingginya angka kekerasan juga tergambarkan dari hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) tahun 2018 oleh Kemen PPPA. Survei menyebutkan bahwa 2 dari 3 anak dan remaja perempuan atau laki-laki pernah mengalami kekerasan sepanjang hidupnya.

 

2 dari 2 halaman

Rayakan HAN dengan Aman dari Rumah

ilustrasi ibu dan anak/copyright By PR Image Factory from Shutterstock

Pandemi COVID-19 membuat peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang dilakukan oleh Kementerian PPPA secara virtual. Meski begitu, Bintang menyatakan tidak mengurangi makan negara hadir untuk anak.

“Kami berharap peringatan HAN 2020 secara virtual tidak mengurangi makna dari sebuah bentuk perhatian negara atas penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa. Kami ingin anak-anak dapat ikut merayakannya dengan aman di rumah," kata Bintang.

HAN tahun ini mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dan tagline #AnakIndonesiaGembiradiRumah. Pada hari H pelaksanaan puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2020 pada 23 Juli 2020 akan dilakukan secara virtual dengan melibatkan sejumlah anak Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya