Seorang Dokter di Surabaya Tutup Usia karena Terpapar COVID-19

Salah satu dokter di Surabaya yaitu dokter Putri Wulan Sukmawati tutup usia karena COVID-19.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Jul 2020, 15:29 WIB
Ilustrasi Foto Pemakaman (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali berduka. Salah satu dokter di Surabaya, Jawa Timur yaitu dokter Putri Wulan Sukmawati tutup usia karena Corona COVID-19 pada Minggu tengah malam, 5 Juli 2020.

Kabar tersebut diunggah dalam akun instagram @idisurabaya pada Senin, (6/7/2020). Ketua IDI Surabaya dr Brahmana Askandar membenarkan mengenai meninggalnya dokter Putri yang sedang menempuh program pendidikan dokter spesialis (PPDS) anak.

Dokter kelahiran 1987 tersebut termasuk anggota IDI Surabaya. Dokter Putri dirawat sejak 16 Juni di RSUD Dr Soetomo dan meninggal karena COVID-19.

"Iya, COVID-19. Beliau ada komorbid,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin pekan ini.

Dokter Putri merupakan dokter keenam yang tutup usia karena Corona COVID-19 di Surabaya dan memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Ia juga tidak bertugas di ruang isolasi COVID-19. “Semua yang enam ada komorbid,” ujar dia.

Mengutip Antara, meninggalnya dokter Putri Wulan Sukmawati menambah daftar panjang dokter di Surabaya yang meninggal karena COVID-19.

Sebelumnya dr Berkatnu Indrawan Janguk, dr Boedhi Harsono, dr Miftah Fawzy Sarengat (PPDS FK Unair), dr I S Tjahyadi dan dr Arief Basuki telah lebih dulu gugur karena COVID-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


IDI Jatim: 88 Dokter Terinfeksi COVID-19, 13 Orang Tutup Usia

Sebelumnya, sebanyak 24 tenaga kesehatan terdiri dari dokter dan perawat yang meninggal dunia karena Corona COVID-19 di Jawa Timur.

Pada pekan ini, seorang dokter anestesi yang sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Haji Surabaya tutup usia karena COVID-19 pada 30 Juni 2020. Selain itu seorang perawat Rumah Sakit Islam (RSI) di Jalan Ahmad Yani, Surabaya juga tutup usia setelah terpapar COVID-19.

Ketua IDI Jatim, dr Sutrisno SpOG menuturkan, jumlah dokter terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 88 orang, dan dari jumlah tersebut, ada 13 dokter meninggal dunia karena COVID-19.

Sutrisno menuturkan, beban kerja turut mempengaruhi tetapi saat ini sudah dikurangi. Selain itu, penyebab meninggalnya tenaga kesehatan karena Corona COVID-19 juga ada penyakit penyerta.

"Ada yang sakit jantung, diabetes, obesitas dan ada yang tidak ada komorbidnya,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 2 Juli 2020.

Sutrisno pun menganjurkan agar seluruh rumah sakit harus menyesuaikan dalam membentuk membagi pelayanan COVID-19 dan nonCOVID-19. Selain itu, untuk menekan penyebaran COVID-19, ia mengimbau untuk menggelar tes masif, isolasi yang positif, rawat segera pasien yang sakit dan tracing intensif setelah ditemukan kasus konfirmasi positif.

"Jurusnya 3T, dan edukasi terus menerus oleh media, tenaga kesehatan, pejabat dan tokoh masyarakat,” ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya