Warga Boyolali Ini Harap Jokowi Beli Sapi 1,2 Ton Miliknya

Warga Mojosongo, Boyolali ini berharap sapinya bisa menarik perhatian Presiden Jokowi, para menteri atau pejabat lain untuk membelinya.

Oleh SoloPos.com diperbarui 04 Jul 2020, 17:19 WIB
Petugas Dinas Peternakan dan Pertanian memeriksa selaput lendir sapi kurban yang dijual di Mall Hewan Kurban H. Doni, Depok, Jawa Barat, Senin (29/7/2019). Pemeriksaan guna menjamin kelayakan dan kesehatan medis hewan kurban untuk dikonsumsi pada Idul Adha mendatang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Seorang warga Dusun Semaran, Desa Jurug, Boyolali, Jawa Tengah memilki sapi dengan bobot diperkirakan mencapai 1,2 ton. Jelang Hari Raya Idul Adha ini, dia akan menjualnya seharga Rp 80 juta.

"Sapi jantan itu dalam kondisi sehat dan siap dijadikan hewan kurban," kata Parno kepada Solopos, Sabtu (4/7/2020). 

Dia mengaku sapi itu dibelinya dari seorang peternak sekitar tiga tahun lalu dengan harga Rp 27 juta. Bobotnya saat itu masih sekitar 600 kilogram atau 6 kuintal. Parno mulai menggemukkan sapi itu di kandang belakang rumahnya di Mojosongo, Boyolali.

Meski biaya pemeliharaan terbilang mahal, dia mengaku puas dengan hasilnya. Rencananya, tahun ini berniat menjual sapi tersebut.

"Tahun lalu sudah ada yang mau beli, tetapi saya masih ingin sapi ini lebih besar lagi. Sekarang sudah cukup besar sehingga mau saya jual," ujar petani tersebut.

Warga Mojosongo, Boyolali ini berharap sapinya bisa menarik perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi, para menteri atau pejabat lain untuk membelinya.

Namun, harapan itu bukan harga mati. Baginya, kalau ada calon pembeli lain yang cocok dengan harga yang ditawarkan, ia pun tidak segan-segan melepasnya.

"Sampai sekarang sudah ada empat atau lima orang yang datang ke sini. Tapi mereka hanya memotret, belum menawar," kata Parno.

 

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Diajak Jalan-Jalan

Selain memberikan pakan berkualitas, Parno selalu memindahkan sapinya ke rumah saudaranya yang berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya. Hal ini dilakukan biar sapinya tidak hanya gemuk, tapi juga sehat. 

"Sapinya saya ajak jalan-jalan setiap hari biar sehat. Di sana dijemur. Sore dibawa pulang lagi," ujarnya.

 

Simak berita Solopos.com lainnya di sini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya