Pemkot Surabaya Tes Cepat COVID-19 Gratis pada 92.964 Warga

Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan tes cepat COVID-19 gratis pada 92.964 warga. Tes massal ini dilakukan atas kerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pihak lainnya.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 27 Jun 2020, 15:00 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Jawa Timur telah melakukan tes cepat COVID-19 gratis pada 92.964 warga. Tes massal ini dilakukan bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pihak lainnya.

Febria Rachmanita Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengatakan, meskipun mobil laboratorium dari BNPB dan BIN sudah tidak berada di Surabaya tetapi tes cepat dan tes usap massal terus dilakukan.

"Tes cepat dan tes usap massal itu terus kami lanjutkan," ujarnya, Sabtu (27/6/2020) mengutip Antara.

Hingga 25 Juni, total tes cepat yang sudah dilakukan oleh Pemkot Surabaya bekerja sama dengan beberapa pihak lain sudah mencapai 92.964 orang. Hasil yang dinyatakan reaktif ada sekitar 9.134 orang dan harus melanjutkan ke tes usap.

Sementara, imbuhnya, data Dinkes Surabaya hingga 25 Juni mencatat ada 25.659 orang yang sudah melakukan tes usap.

"Hasilnya, ada sekitar 7.564 orang positif, memang ada yang asli Surabaya dan ada pula yang luar Surabaya."

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Semakin Banyak Tes Semakin Baik

Menurut Febria, pihaknya terus memaksimalkan kinerja laboratorium di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) untuk pemeriksaan sampel tes usap. Setiap harinya, laboratorium tersebut dapat memeriksa 300 hingga 400 sampel.

"Ini mungkin sudah berjalan sekitar dua mingguan, jadi ya sudah lumayan banyak hasilnya."

Tri Rismaharini Walikota Surabaya meyakini, semakin banyak tes cepat dan tes usap maka semakin banyak pula yang diketahui terinfeksi virus dan siapa saja yang aman. Meski angka positif terkadang naik, cara ini dapat mempermudah dalam memutus mata rantai penyebaran virus, kata Risma.

"Tes massal ini penting untuk melacak orang-orang yang terkena COVID-19, sehingga akan lebih gampang memutus mata rantai penyebarannya," ujar Risma.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya