Masuk Tahun Ajaran Baru, Siswa di Jabar Masih Harus Belajar dari Rumah

Belum adanya zona hijau di Jawa Barat membuat proses belajar mengajar masih harus dari rumah

oleh Arie Nugraha diperbarui 20 Jun 2020, 14:00 WIB
Anak-anak melakukan kegiatan belajar di luar sekolah di Kampung Belajar New Normal di Pinang Indah, Tangerang, Jumat (19/6/2020). Kampung Belajar New Normal ini didirikan untuk anak - anak kawasan tersebut yang ingin kembali bersekolah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jawa Barat - Peserta didik atau siswa tahun ajaran 2020/2021 di Jawa Barat (Jabar) masih harus melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam jaringan (daring) atau online dari rumah masing- masing. Hal itu karena belum ada kabupaten dan kota di Jabar yang masuk zona hijau dalam pelevelan pandemi COVID-19.

Berdasarkan perintah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, hanya sekolah di zona hijau yang boleh melaksanakan KBM secara tatap muka. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Dedi Supandi, pihaknya pun tengah menyusun rancangan Peraturan Gubernur Jabar tentang pedoman dan tata cara KBM bagi kabupaten dan kota di masa pandemi Corona.

Selain itu, secara khusus terdapat pedoman dan tata cara KBM di SMA, SMK dan SLB sebagai kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar.

"Di tahun ajaran baru di Juli ini, belum dilakukan (KBM) dengan pola tatap muka, masih kita lakukan dengan pola daring," kata Dedi dalam keterangan resminya di Bandung, Sabtu, 20 Juni 2020.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Hanya Sekolah di Zona Hijau yang Boleh Buka

Adapun dalam pelevelan kewaspadaan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, daerah paling terkendali di Jabar baru berstatus zona biru atau level 2, atau satu level di bawah zona hijau (level 1).

Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar pun, lanjut Dedi, memastikan belum ada KBM di tahun ajaran baru ini dengan pola tatap muka sampai terdapat evaluasi selanjutnya dari Gugus Tugas Jabar.

"Ada beberapa daerah, yang daerah itu dikatakan zona hijau, tapi masih level kecamatan. Secara kabupaten dan kota, belum ada yang dikatakan (di Jabar) statusnya zona hijau," ujar Dedi.

Dedi menambahkan, pertimbangan lain Disdik Jabar untuk tetap menggelar KBM daring adalah untuk menghindari kesenjangan dalam kualitas pendidikan di Jabar.

Dedi berujar, Disdik Jabar juga terus mengevaluasi dalam upaya menjaga kualitas pendidikan agar tidak terjadi kesenjangan antara kabupaten dan kota di zona hijau dengan zona lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya