Tempat Wisata di Purwakarta Belum Dibuka Total Saat New Normal

Ia mengatakan untuk tahap awal nantinya akan dibuka terlebih dahulu wisata kuliner, disusul tempat wisata lainnya.

oleh Muhammad Ali diperbarui 02 Jun 2020, 02:28 WIB
Waduk Jatiluhur mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia, Jumat (1/7). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Purwakarta, Provinsi Jawa Barat Anne Ratna Mustika menyatakan tempat wisata di daerahnya belum dibuka secara total meski akan diterapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal.

"Pembukaan tempat wisata akan dibuka secara bertahap jika sudah berlaku fase 'new normal'," katanya, di Purwakarta, Senin (1/6/2020).

Ia mengatakan untuk tahap awal nantinya akan dibuka terlebih dahulu wisata kuliner, disusul tempat wisata lainnya.

Bupati yang biasa disapa Ambu Anne ini mengaku penerapan AKB di daerahnya masih menunggu keputusan beserta petunjuk teknisnya.

Ia menyampaikan jika sudah ada petunjuk teknisnya tempat wisata akan dibuka secara bertahap. Tapi jika sudah buka tetap akan menerapkan protokol kesehatan.

Selain tempat wisata, jika AKB diterapkan sejumlah pusat perbelanjaan dan pertokoan di Purwakarta juga akan dibuka kembali.

"Sekarang ini sedang dipersiapkan penerapan AKB dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," katanya seperti dikutip dari Antara.

 


Tekan Penularan Covid-19

Menurut dia, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan sebelumnya mampu menekan penularan COVID-19. Tapi di sisi lain juga menyebabkan berbagai aspek kehidupan ikut terdampak.

Karena itu perlu dilakukan relaksasi penerapan PSBB atau penerapan normal baru atau yang disebut juga AKB dengan menerapkan protokol kesehatan, termasuk di pusat perbelanjaan dan pertokoan, demikian Anne Ratna Mustika.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Waduk Jatiluhur yang dikelilingi bukit ini mampu memproduksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun, Jawa Barat, Jumat (1/7). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya