Tekan Penyebaran Corona, Sudirman Said Sebut Perluasan PSBB Perlu Diterapkan

Penerapan PSBB ini harus diiringi dengan persiapan logistik yang memadai, karena cara ini akan sangat membantu melandaikan kurva penyebaran virus corona COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mei 2020, 19:01 WIB
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla bersama Sekjen PMI Sudirman Said dan jajaran pengurus PMI Pusat dan 8 PMI Provinsi di Indonesia melakukan simulasi cara cuci tangan yang baik dan benar di Markas Pusat PMI, Jakarta, Kamis (5/3/2020). (Tim Media JK)

Liputan6.com, Jakarta - Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di beberapa provinsi di Indonesia, dinilai dapat menekan jumlah persebaran virus corona (COVID-19). Setidaknya saat ini ada empat provinsi dan 72 Kabupaten/Kota yang telah menerapkan PSBB.

Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said mengatakan, dari semua negara, masyarakat harus belajar bahwa sumber penyebaran virus adalah interaksi sosial. Banyak negara yang menyikapi corona COVID-19 dengan sigap dan pengelolaan ketat, hasilnya penyebaran wabah mulai melandai bahkan menurun. 

"Sebaliknya yang santai dan sembrono terbukti sebarannya cepat sekali. Maka itu sejak awal Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla sudah mengingatkan. Perketat interaksi sosial. Lakukan pembatasan sosial seluas mungkin," katanya dalam keterangannya, Selasa (19/5/2020). 

Ada baiknya PSBB dapat diterapkan lebih meluas dan mencakup berbagai daerah. Dengan catatan harus dengan persiapan logistik yang memadai, karena cara ini akan sangat membantu melandaikan kurva penyebaran virus corona COVID-19. 

"Semua pihak perlu memperkuat desakan kepada pemerintah, untuk memperluas dan memperketat PSBB," tambahnya.

Sementara itu, untuk menekan angka penyebaran corona COVID-19, solidaritas antarmasyarakat perlu ditekankan. Masyarakat dari kalangan manapun tidak boleh meremehkan penyebaran wabah corona COVID-19. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Munculkan Empati

Sudirman mengatakan, sejak virus corona mewabah, banyak sekali kelompok masyarakat melakukan berbagai inisiatif saling bantu. Baik itu melalui organisasi kemanusiaan, keagamaan dan sosial. "Ada yang membagi sembako, membagi masker, alat kesehatan, menyediakan tempat cuci tangan dan lain lain. Sesungguhnya ini waktu yang baik untuk membangun solidaritas," terangnya. 

Kunci membangkitkan solidaritas, kata Sudirman, adalah membangun dan menjaga rasa saling percaya antarwarga. Bila para pemimpin baik formal maupun informal, semata-mata hanya memikirkan keselamatan warga, nantinya akan ada rasa saling percaya yang terbangun.  

"Rakyat kita luar biasa kuat dan tangguh. Semangat untuk bersosial juga tinggi. Kita hanya butuh keteladanan. Begitu ada contoh-contoh kebaikan. Semua akan bergerak," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya