Ada Anjuran Aktivitas di Rumah, Konsumsi Elpiji di Jatim Meningkat

Dari catatan penjualan, terjadi penurunan konsumsi BBM jenis produk gasoline (premium dan perta series) pada tiga hari terakhir (22 sampai 24 Maret) sebesar 9 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mar 2020, 23:30 WIB
Pengendara mengangkut elpiji 3 kilogram di Jakarta, Kamis (5/3/2020). Pemerintah berencana mengembangkan jaringan gas (jargas) atau citygas guna menambal beban fiskal akibat subsidi elpiji 3 kilogram. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatim, Bali dan Nusa Tenggara mencatat produk elpiji subsidi tabung ukuran 3 kilogram di wilayah Jawa Timur meningkat hingga tujuh persen, dari rerata konsumsi harian sebesar 3.900 metrik ton (MT), setelah sepekan lebih pemerintah mengimbau masyarakat untuk berkegiatan di rumah.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR V Jawa Timur, Rustam Aji mengatakan, produk elpiji nonsubsidi bright gas ukuran 5,5 kilogram dan ukuran 12 kilogram dari sektor konsumsi rumah tangga juga mengalami kenaikan, yakni sebesar 34 persen dari rerata konsumsi harian normal sebesar 165 MT, Rabu, 25 Maret 2020.

"Indikasi peningkatan konsumsi elpiji ini salah satunya disebabkan peningkatan kegiatan masyarakat yang memasak sendiri makanan di rumah, seiring dengan anjuran Pemerintah tersebut," kata Rustam dalam keterangan persnya.

Di sisi lain, berdasarkan catatan pada periode yang sama, terjadi penurunan konsumsi BBM di masyarakat melalui SPBU, dilansir dari Antara.

Dari catatan penjualan, terjadi penurunan konsumsi BBM jenis produk gasoline (premium dan perta series) pada tiga hari terakhir (22 sampai 24 Maret) sebesar 9 persen dari rerata konsumsi harian normal yang sebesar 12.800 kiloliter (KL).

Sedangkan untuk BBM jenis produk gasoil (biosolar dan dex series) pada periode yang sama relatif stabil, dengan rata-rata konsumsi harian sebesar 6.000 KL untuk seluruh wilayah Jawa Timur.

"Kondisi ini bisa menggambarkan secara umum bahwa masyarakat sudah mulai memahami pentingnya anjuran pemerintah yakni gerakan #DiRumahAja yang telah diperpanjang hingga awal April 2020," katanya di Surabaya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Strategi Penyaluran

Pekerja saat melakukan penurunan elpiji 3 kilogram di Jakarta, Kamis (5/3/2020). Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan tidak akan mencabut subsidi elpiji 3 kilogram. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pertamina MOR V, kata Rustam, akan terus berupaya agar BBM dan elpiji terus tersedia untuk memenuhi aktivitas sehari-hari masyarakat.

"Dalam keadaan ini, Pertamina juga akan terus memantau penyaluran BBM dan elpiji, khususnya untuk di wilayah Jawa Timur," katanya.

Pertamina, kata dia, juga telah menyiapkan strategi penyaluran apabila sewaktu-waktu diperlukan pasokan ke daerah-daerah tertentu.

"Kami juga mengimbau agar konsumen membiasakan bertransaksi secara cashless dengan penggunaan aplikasi MyPertamina, untuk mengurangi potensi penyebaran virus melalui uang tunai," kata Rustam.

Rustam juga menyampaikan bahwa sebagai BUMN yang berperan strategis untuk melayani energi, Pertamina tetap fokus dan memastikan proses penyediaan energi tetap berjalan baik.

"Masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan pelayanan Pertamina dan melaporkan apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi produk Pertamina melalui Pertamina Call Center di nomor 135," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya