RSPI Sulianti Saroso Sebut Ada Berbagai Faktor Pasien Corona Cepat Sembuh

Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof dr Sulianti Saroso telah memulangkan beberapa orang pasien suspect Virus Corona atau COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2020, 19:01 WIB
Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengenakan pakaian pelindung khusus saat menangani pasien yang diduga terinfeksi Corona di Gedung Mawar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof dr Sulianti Saroso telah memulangkan beberapa orang pasien suspect Virus Corona atau COVID-19. Mereka disebut telah melakukan perawatan dan juga pemeriksaan secara berkala hingga dinyatakan negatif Corona.

Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang RSPI Sulianti Saroso dr. Dyani Kusumowardhani, SpA, mengatakan, ada banyak faktor cepat atau lambatnya pasien dipulangkan. Seperti kasus 1 dan kasus 2 yang telah sembilan hari hingga kini masih belum dinyatakan sembuh total.

"Ya memang banyak faktor yang menyebabkan orang menjadi sakit atau kemudian menjadi sembuh lagi. Faktor dari dalam dia sendiri faktor lingkungannya," ujar Dyani, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (10/3).

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Asupan gizi terjaga

Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengenakan pakaian pelindung khusus saat menangani pasien yang diduga terinfeksi Corona di Gedung Mawar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dyani mengklaim, dari sisi lingkungan sudah benar-benar dijaga oleh pihak RSPI, di mana seluruh pasien terisolasi. Selain itu, mereka juga diberi asupan gizi yang baik agar meningkatkan daya tahan tubuh.

"Atau mungkin ada 'faktor X' lain yang membuat kuman masih ada di dalam tubuh mereka. Kita belum tahu persis. Faktor X dari si penderita," katanya.

Lebih lanjut Dyani mengakui, salah satu pemberitaan pertama kalinya membuat ini berpengaruh akan kondisi pasien. Hal ini membuat pasien tertekan.

"Mungkin saja ya, namanya orang sakit, penyakitnya baru, kondisi sekarang harus dirawat di ruang isolasi, ya kan, tidak berjumpa dengan orang orang lain kecuali melalui hp," pungkasnya.

 

Ronald Chaniago/Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya