Surabaya Tambah Taman Lagi, Risma Ingin di Mayjend Sungkono

Konsep taman kota ini akan diberi tanaman yang mengundang hewan-hewan berdatangan, misalnya tanaman berjenis Melati Jepang yang digemari kupu-kupu. Dari situlah maka akan terjadi keseimbangan lingkungan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2020, 06:00 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Jawa Timur Tri Rismaharini menginginkan Bunderan Underpass di Jalan Mayjend Sungkono dibangun taman yang berfungsi untuk mengembalikan paru-paru kota sehingga kualitas udara semakin baik.

"Soal estetika itu nomor sekian. Yang paling penting kita kembalikan paru-paru itu sehingga kualitas udara semakin baik lagi," kata Wali Kota Surabaya di sela tinjauannya di Bunderan Underpass Jalan Mayjend Sungkono, Minggu, 1 Maret, 2020.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menuturkan konsep taman kota ini akan diberi tanaman yang mengundang hewan-hewan berdatangan, misalnya tanaman berjenis Melati Jepang yang digemari kupu-kupu. Dari situlah maka akan terjadi keseimbangan lingkungan dan ekosistem di Surabaya semakin terjaga, dilansir dari Antara.

"Kalau tanamannya satu jenis, nanti hewan tidak mau datang lagi. Jadi jenis tanaman itu yang kupu-kupu, tawon, capung mau datang. Semua harus ditanam supaya mereka juga bisa hidup nyaman di Surabaya. Jadi kalau mereka bisa hidup damai di sini (Surabaya) kita akan sama-sama hidup damai di kota ini," ujar dia.

Selain bertujuan untuk menjaga ekosistem, lanjut dia, taman ini dibangun agar masyarakat Kota Surabaya semuanya sehat. Menurutnya, jika warga sehat maka akan produktif.

"Kalau sudah produktif kemudian kerjanya maksimal, kemudian dapat rezeki dan bisa bayar pajaknya lebih banyak, sehingga kita bisa bantu untuk orang miskin, orang yang membutuhkan biaya pendidikan," katanya di Surabaya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Partu-paru Kota

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Ketua DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Adi Wiryatama mengunjungi PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) di Kecamatan Bratang Surabaya. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Kasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Rochim Yuliadi menjelaskan taman seluas 2.280 meter persegi ini akan menjadi taman pasif yang fungsinya sebagai paru-paru kota.

Nantinya, lanjut dia, aneka macam tanaman pohon pelindung paling banyak, seperti tabebuya pink, putih, trembesi, spatudea, kupu kupu, saga kuning, flamboyan, ketepeng, anggur laut dan macam macam palem.

"Kemudian untuk perdunya ada pagoda putih, kamboja eksotik, bogenfil dan bonsai cemara udang. Lalu untuk semaknya ada kana, rowelia, soka, wiyono kawat, hoje dan ekor kucing," kata Rochim.

Rochim memastikan pengerjaan taman ini sudah dieksekusi sejak Sabtu (29/2). Dimulai dari mengolah tanah di breaker corcoran agar dapat ditanami. "Target kita bulan Maret ini sudah rampung dan hasilnya bisa sebagus yang ada di sisi barat overpass," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya