Shin Tae-yong Jadi Manajer Pelatih Timnas Indonesia, Fakhri Husaini Kritik PSSI

Keputusan PSSI menunjuk Shin Tae-yong sebagai manajer pelatih Timnas Indonesia menimbulkan polemik. Sebab, pelatih lokal kemungkinan hanya menjadi asisten.

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 07 Jan 2020, 21:20 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini, memperhatikan pemainnya saat melawan Timnas Korea Utara pada laga Kualifikasi AFC U-19 2020 di Stadion GBK, Jakarta, Minggu (10/11). Indonesia U-19 berhasil menahan imbang 1-1 DPR Korea. (Bola.com/Yoppy Renato)

Jakarta - Keputusan PSSI menunjuk Shin Tae-yong sebagai manajer pelatih Timnas Indonesia menimbulkan polemik. Nantinya, juru taktik asal Korea Selatan itu bakal bertugas sebagai supervisi untuk seluruh level timnas, termasuk U-22, U-20, dan U-16.

Shin Tae-yong juga akan membawa staf kepelatihan untuk diplot sebagai pelatih kepala di setiap level timnas, kecuali timnas U-16 yang masih dipimpin Bima Sakti Tukiman. Pelatih lokal kemungkinan hanya mendapatkan bagian menjadi asisten.

Mantan pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini, mengaku telah dihubungi Direktur Teknik PSSI, Danurwindo. Ia diminta kesediaannya sebagai asisten pelatih di timnas U-20 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 2020.

Hanya saja, pria yang juga menduduki posisi Manager Coorporate Social Responsibility (CSR) PT Pupuk Kaltim ini menolaknya mentah-mentah.

"Di situ saya bilang kalau saya sebagai asisten, tidak ada tantangan. Kalau mencari aman, posisi itu saya ambil. Tapi, saya bukan tipe seperti itu. Saya tidak akan meninggalkan pekerjaan dan keluarga. Saya bukan merendahkan Shin Tae-yong. Saya yakin akan dapat banyak ilmu. Tapi buat saya bukan seperti itu," jelas Fakhri ketika dihubungi wartawan.

"Rasa hormat PSSI kepada pelatih lokal harus dijaga. Apakah sudah ada jaminan pelatih asing akan sukses. Saya merasa tanpa komunikasi yang jelas, buat saya sepertinya sangat meremehkan," imbuh Fakhri.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Pengorbanan

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini (kiri) merayakan hasil imbang melawan Korea Utara pada kualifikasi Grup K Piala AFC U-19 2020 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (10/11/2019). Indonesia lolos ke putaran Piala AFC U-19 2020 Uzbekistan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Fakhri Husaini menilai jabatan asisten pelatih akan membuat pengorbanannya sia-sia. Apalagi jika memgambil tawaran itu, pelatih asal Lhokseumawe, Aceh, ini bakal meninggalkan pekerjaannya di PT Pupuk Kaltim.

Bersama Timnas Indonesia U-19 pada tahun lalu, Fakhri mampu membawa anak buahnya lolos ke Piala AFC U-19 2020. Namun, kehadiran Shin Tae-yong membuat nasibnya kian tidak jelas.

"Kalau saya jadi asisten, tidak ada yang saya berikan untuk negara. Sedangkan saya sudah meninggalkan keluarga dan pekerjaan. Saya ingin ada tantangan. Saya beserta teman-teman lain yang meloloskan Timnas Indonesia U-19 ke Piala AFC U-19 2020. Kemudian kalau saya jadi asisten, lalu asisten saya sebelumnya ke mana? Saya tidak ingin selamat sendirian," tuturnya.

Disadur dari Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa / Editor Benediktus Gerendo Pradigdo, Published 07/01/2020)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya