Demo Makassar Ricuh, 2 Mahasiswa Sembunyi dalam Showroom Mobil

Tembakan gas air mata membuat massa mahasiswa kocar-kacir. Namun, mereka sempat membalas polisi dengan lemparan batu.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2019, 16:32 WIB
Massa demo mahasiswa yang memaksa masuk gedung DPRD Kota Malang harus terlibat bentrok dengan petugas (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Makassar - Demonstrasi yang diikuti oleh ribuan mahasiswa dari sejumlah universitas di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), Makassar, berujung ricuh, Selasa (24/9/2019). Mereka kocar kacir setelah polisi menembakkan gas air mata.

Pantauan merdeka.com, dua mahasiswa yang mengenakan jas almamater berwarna hijau dan kuning bersembunyi di dalam showroom mobil yang berlokasi tidak jauh dari gedung DPRD. Keduanya lantas dijemput polisi, dan disuruh menjauh dari gedung DPRD.

Kericuhan terjadi usai mahasiswa membakar ban dan karangan bunga ucapan selamat pelantikan para anggota dewan. Polisi kemudian menembakkan gas air mata.

Tembakan gas air mata membuat massa mahasiswa kocar-kacir. Namun, mereka sempat membalas polisi dengan lemparan batu.

Massa kemudian menjauh sekitar radius 1 kilometer dari gedung DPRD, karena pengamanan berlapis dilakukan Brimob dan polisi antihuru-hara. 

Hari ini 85 legislator baru DPRD Sulsel dilantik. 1.900 personel kepolisian diturunkan untuk mengawal kegiatan pelantikan legislator periode 2019-2024.

"Kita turunkan 1.900 personel untuk mengamankan kegiatan hari ini termasuk unjuk rasa atau penyampaian aspirasi yang akan dilakukan adik-adik mahasiswa," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Wahyu Dwi Ariwibowo yang ditemui di lokasi hari ini, Selasa (24/9/2019).  

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ribuan Personel Disiagakan

mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Solo dan sekitarnya turun ke jalan menuntut pemerintah dan DPR menunda pengesahan RKUHP, penyelesaian masalah kebakaran hutan, hingga protes pelemahan UU KPK, serta penuntasan kasus Papua. (Solopos/ Nicolaus)

Ribuan personel kepolisian itu dipusatkan di sekitar kantor DPRD Sulsel dan di bawah fly over, Jalan Urip Sumoharjo. Mereka berasal dari Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar serta personel BKO dari wilayah Makassar Raya. Antara lain dari satuan Brimob dan Sabhara.

Di samping itu, kesiagaan pengawasan juga dilakukan di kampus-kampus asal mahasiswa yang rencananya turun hari ini.

"Bagi adik-adik mahasiswa yang akan sampaikan aspirasinya di DPRD Sulsel, hanya diperkenankan di luar pagar. Tidak boleh masuk ke halaman untuk menjaga ketertiban dan kelancaran kegiatan pelantikan," katanya. 

 

Reporter: Salviah Ika Padmasari

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya