Eks Presiden Zimbabwe Robert Mugabe Akan Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

Jenazah mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe kini dibuka untuk para pelayat umum yang ingin memberikan penghormatan terakhir.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Sep 2019, 08:53 WIB
Jenazah mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe setibanya dari Singapore, di Bandara Internasional RG Mugabe, Harare, Kenya, 11 September 2019. (AP)

Liputan6.com, Harare - Warga berkumpul untuk melayat jenazah mendiang pemimpin Zimbabwe tiga dekade Robert Mugabe, pada hari kedua jenazahnya berada di ibu kota, Harare.

Sementara itu, menurut laporan VOA Indonesia, Sabtu (14/9/2019), almarhum Robert Mugabe kabarnya akan dimakamkan di taman makam nasional, Heroes’ Acre. Kendati demikian tanggalnya belum ditetapkan, kata seorang juru bicara keluarganya hari Jumat.

Keputusan untuk memakamkan Mugabe di sana merupakan perkembangan terbaru dalam perselisihan antara keluarganya dan Presiden Emmerson Mnangagwa, yang pernah menjadi orang kepercayaan Mugabe namun akhirnya turut menyingkirkannya dari kekuasaan pada akhir 2017.

"Keputusan keluarga untuk memakamkan Mugabe, yang meninggal dunia dalam usia 95 tahun di Singapura pekan lalu, di tempat tersebut diambil setelah berkonsultasi dengan tetua suku yang berpengaruh," kata keponakan Mugabe, Leo kepada wartawan di kediaman keluarga itu.

Monumen Heroes’ Acre disediakan bagi petinggi partai ZANU-PF yang berkuasa di Zimbabwe yang berkontribusi dalam mengakhiri pemerintah kolonial kulit putih. Mugabe mengawasi pembangunan tempat yang berada di kawasan perbukitan. Di tempat itu didirikan patung para pejuang gerilyawan yang menjulang tinggi.

 

Saksikan Juga Video Berikut:

2 dari 3 halaman

Pelayat Cedera Akibat Berdesakan

Mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe tiba untuk memberikan suara dalam pemilihan umum negara itu di TPS distrik Highfield, Harare, Senin (30/7). Mugabe pertama kalinya menggunakan hak pilihnya setelah dilengserkan November 2017. (AFP/Zinyange AUNTONY)

Jenazah Robert Mugabe disemayamkan di Stadion Rufaro untuk hari ke-dua Jumat waktu setempat. Insiden berdesak-desakan pada hari Kamis membuat cedera sejumlah orang yang ingin melihat jenazah Mugabe.

Mugabe adalah seorang mantan pemimpin pasukan gerilya yang berjuang untuk mengakhiri pemerintahan minoritas kulit putih dan memimpin Zimbabwe selama 37 tahun, sejak negara itu merdeka pada tahun 1980 hingga ia disingkirkan.

Kesehatannya memburuk setelah ia digulingkan oleh militer dan mantan loyalis pada November 2017, mengakhiri aturan yang membuat ekonomi negara hancur.

Dia meninggal setelah menerima perawatan di rumah sakit Singapura selama beberapa bulan, dan sebuah delegasi termasuk Wakil Presiden Kembo Mohadi melakukan perjalanan ke negeri Singa dengan penerbangan charter.

3 dari 3 halaman

Detail Acara Pemakaman Simpang Siur

Presiden Emmerson Mnangagwa berhasil memenangkan pemilu presiden Zimbabwe, yang merupakan pertama kalinya pasca-pemerintahan diktator Robert Mugabe. (AFP)

Hari Sabtu, beberapa kepala negara dan pembesar Afrika diperkirakan akan menghadiri upacara kenegaraan di Zimbabwe National Sports Stadium.

Para pejabat pemerintah sebelumnya menyatakan akan ada acara pemakaman kenegaraan untuk Mugabe pada hari Minggu di Heroes’ Acre, tetapi keponakan Robert Mugabe mengatakan pernyataan itu tidak benar.

"Hari Minggu, akan ada acara kenegaraan dengan 21 tembakan kehormatan tetapi acara pemakamannya baru akan berlangsung beberapa hari kemudian," katanya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya