Terkuak, Cara Miliarder Star Wars Habiskan Harta Rp 91 Triliun

Punya harta hingga Rp 91 triliun, apa yang dilakukan miliarder ini?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Agu 2019, 21:02 WIB
Star Wars: The Force Awakens. (Foto: imdb.com)

Liputan6.com, Los Angeles - George Lucas merupakan legenda hidup di Hollywood. Sang 'bapak' dari seri Star Wars itu berhasil sukses baik secara reputasi sebagai filmmaker sekaligus sukses menjadi miliarder. Tahun lalu, ia tercatat sebagai salah satu sosok terkaya di industri film dengan harta USD 6,4 miliar atau Rp 91 triliun (USD 1 = Rp 14.223).

Dilaporkan South China Morning Post, kekayaan George Lucas berasal dari kesuksesan franchise Star Wars, bukan hanya filmnya, tetapi juga merchandise seperti mainan karakter Star Wars. Properti menjadi salah satu cara Lucas menikmati kesuksesannya.

Misal, pada 2017 ia memberi sebuah properti di Bel Air, California, seharga USD 33,9 juta (sekitar Rp 505 miliar). Properti bernama Mi Patria itu memiliki luas 829 meter persegi, sembilan kamar tidur, delapan kamar mandi, perpustakaan, pekarangan luas, dan kebun tropis.

Ternyata, kebanyakan uang miliarder Star Wars ini bukan untuk invest properti, melainkan akan mengalir menjadi amal alias sumbangan.

Pada 2012, Lucas bertekad menyumbang hampir USD 4 miliar (Rp 56,9 triliun) penghasilannya ke bidang pendidikan. Ia juga ikut program The Giving Pledge dan berjanji memberi mayoritas kekayaannya demi pendidikan.

Sang miliarder juga punya yayasan bernama George Lucas Family Foundation yang disuntik dana lebih dari USD 1 miliar (Rp 14,2 triliun). Yayasan itu telah berdonasi ke ratusan organisasi, mulai dari yang mengurus alam liar dan pengungsi muda. 

Lucas yang hobi membuat film eksperimentasi turut mendukung Film Foundation yang melestarikan karya perfilman, serta Make-A-Wish Foundation yang mewujudkan keinginan anak-anak yang menderita penyakit berbahaya.

Pada tahun 2012, Lucas menyumbangkan lahannya di San Anselmo kepada pemerintahan setempat. Lahan itu kemudian menjadi sebuah Imagination Park yang dihiasi karakter film George Lucas, seperti Yoda dan Indiana Jones.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Mendukung Museum

Foto diambil saat di Singapura (16/1). Lucas di harapakan dapat memutuskan untuk menempatkan museum di San Francisco atau Los Angeles (AP Photo / Wong Maye-E, File)

Miliarder yang terkenal kalem ini juga ternyata membela harkat martabat museum. Ia telah menyumbang ke berbagai museum dan berniat mendirikan Museum of Narrative Art di Los Angeles dengan biaya USD 1 miliar.

Museum itu nantinya menghadirkan koleksi seni Lucas dan barang-barang terkait Star Wars. Serunya lagi, museum itu akan menghadirkan penayangan film setiap harinya, dan juga ada perpustakaan gratis untuk meneliti, kelas-kelas digital. Rencananya, museum seluas 27.870 meter persegi itu akan bukan pada 2021 mendatang.

3 dari 3 halaman

Cuma 13 Persen Miliarder di AS yang Merasa Dirinya Kaya

Mark Zuckerberg, Founder sekaligus CEO Facebook, banyak disalahkan sebagian pihak karena membiarkan penggunanya membagikan tautan berita hoax di Facebook. (Doc: Wired)

Tak banyak miliarder yang merasa dirinya kaya. Hal tersebut terbukti dalam survei yang dilakukan oleh Ameriprise Financial kepada 3.000 orang Amerika Serikat (AS) dengan umur umur 30 hingga 69 tahun.  Mereka yang disurvei adalah orang kaya dengan aset yang diinvestasikan minimal USD 100 ribu atau sebesar Rp 1,4 miliar (USD 1 = Rp 14.274).

Dalam survei tersebut hanya 13 persen miliarder yang mengklasifikasikan dirinya sebagai orang kaya. Sedangkan mayoritas atau sebesar 60 persen miliarder menganggap dirinya masih kelas menengah ke atas.

Selain itu, sebanyak 25 persen miliarder menganggap dirinya berada di kelas menengah dan sebanyak 3 persen diidentifikasikan sebagai kelas bawah. 

Survei Modern Wealth Charles Schwab tahun 2019 memberikan hasil bahwa rata-rata orang AS menganggap dirinya kaya ketika memiliki USD 2,3 juta atau sebesar Rp 32 miliar di dalam rekening bank.

Survei terpisah oleh INSIDER dan Morning Consult menemukan beberapa orang AS yang memiliki penghasilan kurang dari USD 50 ribu atau Rp 713 juta merasa kaya.

Sedangkan yang berpenghasilan lebih dari USD 100 ribu atau Rp 1.4 miliar merasa kurang kaya.

Angka-angka tersebut menunjukan bahwa orang AS tidak hanya berdasarkan tentang uang dan kelas. Ada yang berpenghasilan rendah tetapi merasa dirinya kaya, ada yang berpenghaslan tinggi merasa dirinya miskin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya