FOTO: Kisah Kakek Sulap Tanah Garapan Jadi Ladang Cabai Rawit

Kakek Suyitno atau Pak Dul mengubah lahan gersang bekas gusuran menjadi ladang cabai rawit yang hasilnya dapat dia jual ke pasar dan warga sekitar.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 25 Jul 2019, 19:05 WIB
Kisah Kakek Sulap Tanah Garapan Jadi Ladang Cabai Rawit
Kakek Suyitno atau Pak Dul mengubah lahan gersang bekas gusuran menjadi ladang cabai rawit yang hasilnya dapat dia jual ke pasar dan warga sekitar.
Kakek Suyitno atau Pak Dul menyiram tanaman cabai rawit di lahan bekas gusuran kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Kakek berusia 65 tahun ini sudah tiga tahun mengubah lahan gersang bekas gusuran tersebut menjadi ladang cabai rawit. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Kakek Suyitno atau Pak Dul mengambil air dari kali untuk menyiram ladang cabai di lahan bekas gusuran kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Pak Dul memanfaatkan lahan bekas gusuran dengan menanam cabai rawit untuk membantu perekonomian keluarga. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Kakek Suyitno atau Pak Dul membawa air untuk menyiram ladang cabai di lahan bekas gusuran kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Kakek enam cucu ini menanami lahan bekas gusuran tersebut sebagai siasat dalam menghadapi mahalnya harga cabai. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Kakek Suyitno atau Pak Dul menyiram tanaman cabai rawit di lahan bekas gusuran kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Dalam setahun, Pak Dul mampu memanen cabai rawit sebanyak tiga. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Kakek Suyitno atau Pak Dul menyiram tanaman cabai rawit di lahan bekas gusuran kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Untuk sekali panen Pak Dul bis mengumpulkan 25 kilogram cabai rawit. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Kakek Suyitno atau Pak Dul menyiram tanaman cabai rawit di lahan bekas gusuran kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Biasanya, sebagian hasil panen cabai rawit dikirim ke pasar dan sebagian lainnya dijual kepada warga di Kampung Akuarium. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Kakek Suyitno atau Pak Dul menyiram tanaman cabai rawit di lahan bekas gusuran kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Dalam setahun, Pak Dul mampu memanen cabai rawit sebanyak tiga. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Kakek Suyitno atau Pak Dul memanen cabai rawit yang ditanamnya di lahan bekas gusuran kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Untuk sekali panen Pak Dul bis mengumpulkan 25 kilogram cabai rawit. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Kakek Suyitno atau Pak Dul menunjukkan cabai rawit hasil berkebunnya di lahan bekas gusuran kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Sebagian hasil panen cabai rawit dikirim ke pasar dan sebagian lainnya dijual kepada warga di Kampung Akuarium. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya