Teror Sri Lanka, Otoritas Temukan Bom Rakitan Dekat Bandara Kolombo

Otoritas Sri Lanka menemukan sebuah bom pipa rakitan (IED) di jalan yang mengarah ke Bandara Internasional Kolombo pada Minggu 21 April 2019 malam waktu lokal.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 22 Apr 2019, 12:40 WIB
Ambulans terlihat di luar Gereja St Anthony's Shrine setelah ledakan di Kochchikade, Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4). Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena menyatakan mengatakan bahwa investigasi tengah berlangsung. (ISHARA S. KODIKARA/AFP)

Liputan6.com, Kolombo - Otoritas Sri Lanka menemukan sebuah bom pipa rakitan (IED) di jalan yang mengarah ke Bandaranaike International atau Bandara Internasional Kolombo pada Minggu 21 April 2019 malam waktu lokal.

Penemuan hanya berselang beberapa jam selepas rangkaian teror bom beruntun yang menghantam negara itu pada hari yang sama --menewaskan 290 orang dan melukai sekitar 500 lainnya.

"Peledak ditemukan sekitar pukul 22.15 waktu lokal dan segera dijinakkan oleh otoritas," CNN melaporkan pada Senin (22/4/2019), mengutip Juru Bicara Angkatan Udara Sri Lanka, Gihan Seneviratne.

"Peledak dikemas dalam pipa PVC dengan panjang 152 - 182 cm (5 - 6 kaki)," lanjut laporan itu.

Penemuan terjadi dalam durasi jam malam yang berlakukan di Sri Lanka sejak pukul 18.00 kemarin hingga 06.00 hari ini (waktu lokal).

Belum ada penjelasan merinci apakah bahan peledak rakitan itu berkaitan dengan rangkaian teror bom beruntun yang menghantam tujuh lokasi di Kolombo dan satu lainnya di Batticaloa, timur Sri Lanka.

Penyelidikan atas salah satu insiden mematikan dalam sejarah Sri Lanka itu masih berlangsung.


24 Orang Telah Ditangkan Terkait Teror Bom Sri Lanka

Personel keamanan Sri Lanka berjaga di pintu masuk Hotel Shangri-La, Kolombo, pada 21 April 2019 untuk mengantisipasi teror susulan. (AFP)

Total 24 orang telah diamankan oleh otoritas Sri Lanka menyusul rangkaian teror bom beruntun yang terjadi di negara itu pada Minggu 21 April 2019.

Perkembangan terbaru soal penangkapan itu diumumkan oleh Kepala Kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekara pada Senin pagi, 22 April 2019 waktu lokal, sebagaimana dilansir CNN (22/4/2019).

Gunasekara memastikan bahwa seluruh penangkapan dilakukan sehubungan dengan insiden pada Minggu kemarin.

Dua di antaranya diamankan karena "memiliki gelagat yang mencurigakan" di sebuah hotel di Dambulla, Sri Lanka tengah.

Belum jelas berapa orang yang akan diproses ke tahapan hukum selanjutnya. Sebagian besar kemungkinan diamankan demi alasan penyelidikan.


Jumlah Orang yang Ditangkap Melonjak

Area restoran yang mewah di Hotel Shangri-La, Colombo, di mana terkena dampak ledakan bom. (AFP / Ishara S. Kodikara)

Jumlah orang yang telah diamankan oleh otoritas melonjak dari pengumuman sebelumnya pada Minggu sore, 21 April 2019 atau beberapa jam usai rangkaian insiden terjadi.

Kemarin sore, Kementerian Pertahanan Sri Lanka mengonfirmasi bahwa tujuh orang telah ditangkap sehubungan dengan ledakan berantai.

Pada hari yang sama, outlet berita India News18.com melaporkan bahwa dua bomber bunuh diri diidentifikasi bernama Zahran Hashim, yang melancarkan aksi di Hotel Shangri La, Kolombo; dan Abu Mohammad yang menyerang gereja di Batticalao. Otoritas belum mengonfirmasi laporan tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya