Seniman Kanada, Cosimo Cavallaro berpose sambil membangun dinding perbatasan menggunakan keju di perbatasan Amerika dan Meksiko, dekat Tecate, California, 28 Maret 2019. Cosimo menggunakan 200 blok dari keju cotija yang sudah kedaluwarsa, dan memiliki panjang sekitar 7,6 meter. (REUTERS/Mike Blake)
Seniman Kanada, Cosimo Cavallaro membangun dinding perbatasan menggunakan keju di perbatasan Amerika dan Meksiko, dekat Tecate, California, 28 Maret 2019. Tembok keju itu sebagai bentuk protes terhadap pembangunan tembok pemisah yang diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump. (REUTERS/Mike Blake)
Seniman asal Kanada, Cosimo Cavallaro membangun dinding perbatasan menggunakan keju di perbatasan Amerika dan Meksiko, dekat Tecate, California, 28 Maret 2019. Balok yang digunakan untuk membuat tembok tersebut terbuat dari keju keras dan masing-masing seharga USD 100. (REUTERS/Mike Blake)
Seniman Kanada, Cosimo Cavallaro membangun dinding perbatasan menggunakan keju di perbatasan Amerika dan Meksiko, dekat Tecate, California, 28 Maret 2019. Cosimo mengandalkan sumbangan keju cotija dari orang-orang, agar dia bisa membuat dinding ini mencapai 300 meter lebih. (REUTERS/Mike Blake)
Seniman Kanada, Cosimo Cavallaro membangun dinding perbatasan menggunakan keju di perbatasan Amerika dan Meksiko, dekat Tecate, California, 28 Maret 2019. Tembok keju itu dibangun eberapa meter dari 'tembok perbatasan logam' Trump yang digunakan sebagai pemisah antara AS-Meksiko (REUTERS/Mike Blake)
Burung-burung duduk di dinding perbatasan yang dibangun menggunakan keju di perbatasan Amerika dan Meksiko, dekat Tecate, California, 28 Maret 2019. Seniman Kanada, Cosimo Cavallaro sengaja menggunakan keju kedaluwarsa, untuk menunjukkan seberapa banyak makanan yang terbuang. (REUTERS/Mike Blake)
Seniman Kanada, Cosimo Cavallaro membangun dinding perbatasan menggunakan keju di perbatasan Amerika dan Meksiko, dekat Tecate, California, 28 Maret 2019. Menurut Cosimo, tembok keju itu bisa menjadi simbol betapa tidak masuk akal dan tidak bergunanya tembok perbatasan Trump. (REUTERS/Mike Blake)
