Menko Luhut: Kegilaan Satu Orang di Selandia Baru, Jangan Buat Kita Semua Berkelahi

Pemerintah Indonesia mengutuk keras peristiwa penembakan yang terjadi di dua masjid di Selandia Baru, Jumat 15 Maret 2019.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 17 Mar 2019, 06:49 WIB
Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Kemaritiman, Luhut Panjaitan mengingatkan semua pihak agar bisa menahan diri dengan tidak menyebarkan video atau foto-foto penembakan di Selandia Baru. Karena bisa menyebabkan kekencian.

“Ndak usah disebarin. Tidak bagus, apalagi buat teman-teman yang tidak terlalu paham. Bisa menyebarkan kebencian. Jangan sebarkan kebencian,” ujar Luhut saat diwawancarai wartawan di Manado, Sabtu (16/03/2019).

Luhut mengatakan, jangan sampai dengan beredarnya video dan foto-foto penembakan di Selandia Baru itu justru membawa kebencian di antara sesama. “Kita bawa kedamaian. Jangan karena kebiadaban atau kegilaan satu orang, membuat kita semua berkelahi,” tandas Luhut.

Pemerintah Indonesia mengutuk keras peristiwa penembakan yang terjadi di dua masjid di Selandia Baru, Jumat (15/03/2019). Luhut mengatakan, Presiden Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk segera menginventarisir korban asal Indonesia.

“Presiden sudah ambil langkah-langkah. Kita diperintahkan untuk inventarisir korban dari Indonesia. Saya sudah laporkan langkah yang diambil Pemerintah Selandia Baru,” ujar Luhut.

 


Jumlah Korban Bertambah

Polisi mengevakuasi orang-orang saat terjadi insiden penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Saat kejadian ada sekitar 300 orang yang tengah menjalankan ibadah salat Jumat. (AP Photo/Mark Baker)

Lima puluh orang terbunuh dan 50 lainnya terluka dalam teror penembakan masjid di Selandia Baru, tepatnya di Christchurch pada 15 Maret 2019 lalu, kata polisi dalam sebuah pernyataan terbaru pada Minggu 17 Maret 2019 waktu lokal.

Sebelumnya, jumlah korban tewas disebut berjumlah 49 orang dalam insiden yang melanda dua masjid, Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre.

Seorang pengungsi Suriah dan putra-putranya yang masih remaja, seorang akademisi Pakistan, dan seorang siswa Seorang pengungsi Suriah dan putra-putranya yang masih remaja, seorang akademisi Pakistan, dan seorang siswa adalah di antara para korban serangan hari Jumat, pembantaian terbesar dalam sejarah modern Selandia Baru, demikian seperti dikutip dari CNN, Minggu (17/3/2019).

Satu warga negara Indonesia, Lilik Abdul Hamid, yang sebelumnya dilaporkan hilang saat ini telah dikonfirmasi menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa penembakan di Christchurch.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya