BMKG Pastikan Rekaman Ancaman Gempa Lampung Magnitudo 8 Hoax

BMKG Lampung mengimbau masyarakat yang mendapati rekaman tersebut untuk tidak ikut serta menyebarkannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jan 2019, 11:08 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Beredar rekaman audio pendek berisi peringatan gempa berkekuatan Magnitudo 8 akan mengguncang wilayah Lampung. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan rekaman tersebut hoax.

Hal tersebut disampaikan Prakirawan Badan Meterologi, Klimataolgi, dan Geofisika (BMKG) Lampung dalam keterangan tertulis. "BMKG tidak pernah memberikan pernyataan tersebut," tegas prakirawan dalam keterangan tertulis seperti dikutip Liputan6.com dari akun Instagram resminya, Selasa (1/1/2019).

BMKG Lampung mengimbau, masyarakat yang mendapati rekaman tersebut untuk tidak ikut serta untuk menyebarkannya.

"Diimbau kepada masyarakat jika mendapat broadcast terkait audio tersebut untuk tidak menyebarluaskannya dan langsung saja dihapus agar tidak kembali membuat resah masyarakat," tulisnya.

Agar kabar palsu ini berhenti beredar di masyarakat, BMKG Lampung juga berpesan agar masyarakat mengabaikan berita tersebut. Informasi terkait gempa dan tsunami hanya bisa didapat melalui aplikasi resmi BMKG, yakni Info BMKG dan MAGMA Indonesia.

Gempa bumi dan tsunami belum bisa diprediksi. Sampai saat ini, BMKG Lampung menyebut, pihaknya terus memantau Gunung Anak Krakatau.

"BMKG dan juga Badan Geologi terus memantau perkembangan Gunung Anak Krakatau sampai saat ini."

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Terus Memantau

Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Dihubungi terpisah, Deputi Geofisika BMKG Muhammad Sadly mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan. Dia menyebut, BMKG selalu memantau setiap hari.

"Kami terus memantau selama 24 jam dalam 7 hari. Kami pastikan rekaman itu hoax," tegasnya.

Sadly mengatakan, pihaknya akan melakukan peringatan dini secepatnya jika mendapat informasi akan terjadi bencana.

"Dalam waktu kurang dari 5 menit, kami akan memberikan pernyataan resmi ke masyarakat," tandasnya.

 

Reporter: Rifqi Aufal Sutisna

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya