Bukan Pendataan, PIS-PK Bertujuan Integrasikan Berbagai Program Puskesmas

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) bukanlah sebuah pendataan, tapi cara untuk mengintegrasikan program Puskesmas dan mencari solusi untuk suatu masalah kesehatan di suatu keluarga

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Okt 2018, 12:00 WIB
Ruangan rawat inap di Puskesmas Jagoi Babang, Bengkayang, Kalimantan Barat (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Jakarta Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) harus menjadi sebuah cara yang mampu mengintegrasikan berbagai program puskesmas, bukan sebagai bentuk pendataan yang berdiri sendiri-sendiri.

Selain itu, lewat PIS-PK, puskesmas diharapkan mengetahui keterkaitan antara satu masalah dengan masalah lain, serta mencoba untuk mencari tahu solusi serta mengintervensi masalah tersebut.

"Bukan pendataan yang penting. Jadi bagaimana memecahkan masalah secara terintegrasi di puskesmas," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Untung Suseno Sutarjo dalam kunjungannya ke Puskesmas Jagoi Babang, Bengkayang, Kalimantan Barat, Sabtu (13/10/2018).

Untung mengatakan, program-program puskesmas yang sudah ada seharusnya bisa diintegrasikan dengan PIS-PK. Namun program ini bukanlah program pendataan, tetapi bertujuan agar semua program puskesmas bisa jatuh ke keluarga, serta mencari solusi dari permasalahan tertentu.

"Di puskesmas ada banyak program. Bagaimana program ini bekerja sama. Jangan kerja sendiri-sendiri," kata Untung dalam kesempatan tersebut.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 


Menghemat Biaya

Para warga Palembang mengantri untuk mendapatkan layanan di salah satu puskesmas Palembang (Dok.Istimewa / Nefri Inge)

Untung mengatakan, ketika datang ke suatu rumah, pihak puskesmas juga harus mampu menanyakan tentang program yang lain. Jadi, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala puskesmas berperan dalam menyatukan program-program tersebut.

"Jadi jangan merasa kalau (seandainya) saya bidan, saya tidak mau tentang kesehatan lingkungan atau JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), itu tidak ada ceritanya lagi. Kita tidak memenuhi semua program (jika) dikasih (ke) satu orang, " dia menambahkan.

Untung mengatakan, tenaga puskesmas memang diharapkan untuk mengetahui segala permasalahan program yang ada. Menurutnya, hal tersebut dirasa tidak mungkin.

"Tapi paling tidak dia tahu kalau ada suatu hal seperti ini, berarti ada masalah," ujar menambahkan.

Menurut Untung, dengan mengintegrasikan berbagai program Puskesmas dengan PIS-PK, hal tersebut juga menghemat biaya yang dikeluarkan untuk sekadar pendataan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya