Indra Sjafri Sebut Insiden di GBLA Melukai Sepak Bola Indonesia

Indra Sjafri merasa insiden pengeroyokan suporter telah mencederai sepak bola Indonesia.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 25 Sep 2018, 18:18 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, memimpin latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Selasa (18/9/2018). Latihan ini merupakan persiapan jelang Piala AFC U-19. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, merasa sedih dan kecewa dengan kembali jatuh korban dalam dunia sepak bola Indonesia setelah seorang suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila, tewas karena dikeroyok dan dianiaya oleh puluhan suporter Persib Bandung. Indra Sjafri merasa insiden tersebut telah membuat cedera sepak bola Indonesia di tengah upaya untuk maju.

Kemenangan 3-2 yang diraih Persib Bandung atas Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (23/9/2018 sore, akhirnya ternoda setelah kabar tewasnya suporter Persija di tangan suporter Persib beredar. Semua pihak mengutuk keras insiden yang telah mencemarkan sepak bola Indonesia itu.

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, pun mengungkapkan rasa kecewanya karena lagi-lagi dunia sepak bola Indonesia memakan korban jiwa. Menurutnya, insiden seperti ini telah mencederai semangat sepak bola Indonesia.

"Tentu sangat disayangkan. Sepak bola seharusnya untuk perdamaian. Saya berharap tidak lagi ada peristiwa seperti itu karena sama saja seperti mencederai sepak bola Indonesia," ujar Indra Sjafri.

"Sementara ini kita semua tetap berkoar-koar menginginkan sepak bola yang lebih baik, bermartabat, dan berprestasi. Tentu kejadian seperti ini mencederai itu semua dan sangat disayangkan," lanjutnya.

Tewasnya Haringga Sirila menambah panjang daftar suporter sepak bola yang harus kehilangan nyawa karena rivalitas suporter di Indonesia, terutama antara suporter Persija Jakarta dan Persib Bandung.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya