Identitas Korban Meninggal Kelaparan di Pedalaman Seram Belum Jelas

Bantuan dari berbagai pihak sudah tiba, namun BPBD Maluku Tengah belum mengetahui nama korban meninggal dunia akibat bencana kelaparan yang menimpa suku Mausuane.

oleh Abdul Karim diperbarui 27 Jul 2018, 01:00 WIB
Warga suku Mausuane di pedalaman hutan Pulau Seram. (foto: Liputan6.com / abdul karim)

Liputan6.com, Seram - Pemerintah pusat mulai memperhatikan bencana kelaparan di pedalaman hutan Pulau Seram, Maluku Tengah. Di Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah inilah Suku Mausuane tinggal.

Bantuan kepada warga suku terasing yang menjadi korban kelaparan juga sudah berdatangan. Baik paket logistik dari TNI, Polri, Kementerian Kesehatan, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi,  dan Kementerian Sosial termasuk paket bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sekretaris BPBD Kabupaten Maluku Tengah Haradji Patty menyebutkan bahwa akibat bencana kelaparan itu, ada satu lansia dan dua balita yang meninggal dunia karena busung lapar. Liputan6.com mencoba menggali data lebih dalam. Namun secara resmi belum ada penjelasan dari pemerintah.

"Yang kami tahu itu, satu lansia, dan diantara dua balita terkena busung lapar, satu berusia tiga tahun," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah Haradji Patty kepada Liputan6.com, Kamis 26 Juli 2018.

Temuan kabar meninggalnya warga suku terasing itu diperoleh dalam kunjungan BPBD Kabupaten Maluku Tengah. Saat itu tim kaji cepat bentukan pemerintah bersama BPBD Kabupaten Maluku Tengah mendata warga Suku Mausuane sebagaimana permintaan Kepala Desa Maneo Rendah kepada Bupati Maluku Tengah.

"Saat tim ke lapangan, yang mereka dapatkan hanya informasi seperti itu," kata Haradji.

Sementara soal nama, di mana dan kapan para warga yang meninggal itu dikebumikan, tim kaji cepat tidak lagi mengetahuinya.

Menurut Haradji, data pasti para korban yang meninggal dunia akibat kelaparan dan busung lapar memang masih dicari, tim juga telah ke lapangan membawa bantuan, kesempatan itu akan digunakan tim untuk mendata lagi korban yang telah meninggal dunia.

"Tim saat ini sudah di lokasi, saya akan menanyakan lagi informasi tentang yang meninggal akibat bencana kelaparan itu dari mereka," kata Haradji.

Simak video menarik berikut di bawah:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya