Keluarga: Steve Jobs Meninggal dengan Tenang

Pendiri Apple Inc, Steven P. Jobs, meninggal dunia setelah berperang melawan kanker yang dideritanya. Keluarga yang ditinggalkan mengatakan Jobs meninggal dengan tenang.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Okt 2011, 07:57 WIB
Liputan6.com, San Francisco: Kabar duka datang dari dunia teknologi. Pendiri Apple Inc, Steven P. Jobs, meninggal dunia setelah berperang melawan kanker pankreas. Keluarga yang ditinggalkan mengatakan Jobs meninggal dunia dengan tenang didampingi semua anggota keluarga.

Jobs meninggalkan seorang istri, Laurene, dan empat anak. Dalam sebuah pernyataan terpisah, keluarga mengatakan Jobs meninggal dengan tenang saat dikelilingi keluarganya. "Kami tahu, banyak dari kalian akan berdukacita dan kami meminta Anda menghormati privasi kami selama waktu berduka".

Kabar duka ini disampaikan pihak Apple dalam pernyataannya. Jobs meninggal dunia pada Rabu (5/10) pada usia 56 tahun. "Kecemerlangan Steve, semangat, dan energi adalah sumber inovasi yang tak terhitung jumlahnya yang memperkaya dan meningkatkan kehidupan kita semua," kata Apple. "Dunia ini lebih baik karena Steve".

Jobs terlihat mengalami penurunan berat badan yang signifikan pada pertengahan 2008. Ia mengambil cuti medis hampir enam bulan pada 2009, di mana ia menerima transplantasi hati. Ia kembali mengambil cuti medis pada pertengahan Januari tanpa penjelasan sebelum mengundurkan diri sebagai chief executive pada Agustus 2011.

Meskipun Jobs resmi menyerahkan kendali perusahaan kepada Tim Cook pada Agustus, kematiannya tetap menimbulkan pertanyaan berisiko tinggi untuk Apple tentang bagaimana perusahaan yang telah berada di garda depan dengan kreativitas teknologi dalam beberapa dekade ini dapat mempertahankan keberhasilan tanpa visi dan bimbingan.

Mereka yang kenal Jobs mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa Jobs mampu terus berinovasi karena dia tidak memikirkan prestasi masa lalu atau warisan, tapi terus melihat ke depan dan menuntut agar karyawan melakukan hal yang sama.

"Mengingat bahwa Anda akan mati adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan pikiran yang membuat Anda kalah," kata Mr Jobs dalam pidato di Stanford University pada Juni 2005, hampir setahun setelah ia didiagnosis dengan kanker.(WSJ/MEL)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya