Senyum Puan Maharani Saat Didorong Jadi Cawapres

Dalam kongres SBSI, Puan Maharani didorong untuk maju sebagai cawapres.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Apr 2018, 01:31 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menko PMK Puan Maharani saat tiba untuk memimpin rakor persiapan Asean Games 2018 di Jakarta, Senin (19/2). Rakor tersebut membahas evaluasi empat poin penting. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Menko PMK Puan Maharani didorong menjadi calon wakil presiden 2019. Hal ini terlontar di dalam pembukaan kongres ke-6 Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI).

Ditanya hal itu, Puan Maharani memilih enggan merespons. Dia justru meminta balik bertanya kepada Ketua Umum SBSI Muchtar Pakpahan yang menyampaikan hal itu.

"Itu tanya Pak Muchtar saja. Saya kan cuma mendukung membuka kongres ke-6 SBSI. Saya berharap semangat yang ada di SBSI bisa kita sinergikan bergotong royong membangun bangsa ke depan," ucap Puan di Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Saat ditekankan kaget atau tidak mendengar hal itu? Puan Maharani hanya menuturkan. "Kelihatannya tadi bagaimana? Saya senyum-senyum aja kan," canda Puan.

Namun, soal kesiapannya menjadi cawapres, dia memilih jawaban diplomatis. "Ini saya lagi membuka kongres," tandas Puan.

Sementara itu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, usulan tersebut akan ditampung dan disampaikan pada waktunya.

"Dari Pak Muchtar Pakpahan selaku Ketua Umum SBSI menyampaikan aspirasinya. Tentu saja seluruh aspirasi tersebut akan didengarkan," ucap Hasto.

Dia menuturkan, seluruh nama Cawapres untuk Joko Widodo atau Jokowi, baru akan dibahas bersama oleh para Ketua Umum Partai Politik yang tergabung dalam koalisi, usai Pilkada 2018.

 

2 dari 2 halaman

Cawapres Diserahkan kepada Megawati

Dia menyebut, untuk Cawapres yang akan diserahkan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri. Sebagai pemegang hak prerogatif partai.

"Karena beliau yang mendapat mandat dari kongres termasuk ketika hari jumat 23 Februari dengan hak preoragatifnya Ibu Megawati menetapkan Pak Jokowi sebagai calon presiden yang diusung PDI Perjuangan," tukas Hasto.

Dia menyadari, keputusan mendukung Jokowi itu ditindaklanjuti dengan melakukan dialog dengan parpol pendukung. Sebagaimana yang telah dilakukannya saat menyambangi Golkar, PPP, dan NasDem.

"Ini skala prioritas bagi PDIP untuk memberikan dukungan efektif dan bersama-sama memastikan, agar rakyat yang menjadi orientasi pengabdian bapak Jokowi memberikan sepenuhnya kepada kepemimpinan yang betul-betul merakyat tersebut," pungkas Hasto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya