MotoGP: Minta Motor Pabrikan Yamaha, Zarco Diminta Bersabar

Honda dan KTM juga meminati Zarco untuk MotoGP 2019.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 25 Mar 2018, 05:20 WIB
Kontrak pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco hanya berlaku hingga MotoGP 2018. (Twitter/Yamaha Tech 3)

Liputan6.com, Sudah bukan rahasia lagi jika Johann Zarco menginginkan motor pabrikan agar mampu berjuang demi gelar juara dunia MotoGP. Hal itu yang akan menjadi faktor utama penentu Zarco dalam memutuskan masa depan.

Zarco adalah salah satu pembalap yang kontraknya akan berakhir usai MotoGP 2018. Sampai saat ini, belum ada kejelasan ke mana pembalap asal Prancis itu akan berlabuh di musim 2019. Namun, Zarco tak perlu khawatir karena ada banyak tim yang meminatinya.

Atas dasar keinginan Zarco untuk mendapatkan motor pabrikan, beberapa tim pun sudah melakukan upayanya untuk meminang pembalap berusia 27 tahun itu. Dua di antaranya adalah KTM dan Honda. Keduanya tak malu-malu mengungkapkan ketertarikannya kepada Zarco.

Namun, Yamaha juga memiliki keinginan untuk mempertahankan Zarco di MotoGP 2019. Bahkan, mereka juga siap memberikan dukungan penuh kepada Zarco untuk menunggangi motor pabrikan meski belum jelas kapan bisa direalisasikannya.

"Mesin pabrikan untuk Zarco akan dibahas ketika kami merundingkan kontrak baru dengan tim lain. Ini akan sulit untuk musim 2018, tapi saya tak berpikir bahwa saat ini Johann kurang mendapat dukungan dari Yamaha. Ia punya motor berbeda, tapi sangat kompetitif," ujar bos Yamaha, Lin Jarvis, dikutip Tuttomotoriweb.

 

2 dari 3 halaman

Kehilangan Tech 3

Selain merebut pole position MotoGP Qatar 2018, pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco juga mencetak rekor lap tercepat di Sirkuit Losail. (Twitter/Yamaha Tech 3)

Situasi Zarco memang bertambah rumit seiring keputusan Tech 3 untuk berpisah dengan Yamaha mulai musim 2019. Padahal, kedua pihak sudah bekerja sama sejak musim 2001. Musim depan, Tech 3 akan menjadi tim satelit KTM.

Kepergian Tech 3 membuat Yamaha belum memiliki tim satelit. Artinya, sulit bagi mereka mencarikan tempat Zarco. Selama menjalin kerja sama tersebut, banyak momen indah yang dinikmati keduanya, termasuk saat Zarco menjadi Rookie of the Year dan pembalap tim satelit terbaik MotoGP 2017.

"Memang benar kami tak memberikan Zarco mesin pabrikan. Tapi kami tetap memegang teguh pada kontrak kami. Kami menjamin dukungan maksimal untuk Tech 3 hingga akhir musim. Itu adalah keputusan mereka untuk meninggalkan kami, tapi kami menyesalinya setelah 20 tahun bersama," kata Jarvis.

 

3 dari 3 halaman

Rapor Zarco di Semua Kelas

125cc: 50 balapan, 1 menang, 11 podium, 4 pole, 5 fastest lap, 371,5 poin

Moto2: 88 balapan, 15 menang, 30 podium, 15 pole, 7 fastest lap, 1.010 poin

MotoGP: 19 balapan, 0 menang, 3 podium, 3 pole, 4 fastest lap, 182 poin

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya