FOTO: Keseruan Tradisi Mandi Lumpur Usai Perayaan Nyepi di Bali

Tradisi ini sarat dengan makna filosofi. Mebuug-buugan berasal dari kata Buug yang artinya tanah atau lumpur

oleh Fatkhurroz diperbarui 19 Mar 2018, 10:45 WIB
Mebuug-Buugan, Tradisi Mandi Lumpur Usai Perayaan Nyepi
Tradisi ini sarat dengan makna filosofi. Mebuug-buugan berasal dari kata Buug yang artinya tanah atau lumpur
Warga Bali berjalan bersama dengan badan penuh lumpur saat mengikuti mandi lumpur tradisional atau yang dikenal sebagai Mebuug-buugan di desa Kedonganan, Bali (18/3). (AFP/Sony Tumbelaka)
Warga Bali bersiap pergi ke hutan manggrove untuk mandi lumpur tradisional atau yang dikenal sebagai Mebuug-buugan di desa Kedonganan, Bali (18/3). Warga menggelar tradisi unik usai perayaan hari Nyepi lewat mandi lumpur. (AFP/Sony Tumbelaka)
Warga Bali berjalan bersama menuju hutan manggrove untuk mandi lumpur tradisional atau yang dikenal sebagai Mebuug-buugan di desa Kedonganan, Bali (18/3). (AFP/Sony Tumbelaka)
Ekspresi seorang anak dengan badan penuh lumpur saat mengikuti Mebuug-buugan di desa Kedonganan, Bali (18/3). Tradisi ini sarat dengan makna filosofi. Mebuug-buugan berasal dari kata Buug yang artinya tanah atau lumpur. (AFP/Sony Tumbelaka)
Dua remaja berpose dengan badan penuh lumpur saat mengikuti Mebuug-buugan di desa Kedonganan, Bali (18/3). Tujuan dari tradisi ini tak lain untuk menetralisir dan membersihkan dari hal-hal atau sifat buruk. (AFP/Sony Tumbelaka)
Seorang remaja berpose dengan badan penuh lumpur saat mengikuti Mebuug-buugan di desa Kedonganan, Bali (18/3). Mebuug-buugan ini diadakan sehari setelah Nyepi, bertujuan untuk menetralisir sifat-sifat buruk. (AFP/Sony Tumbelaka)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya