Liputan6.com, Jakarta: Tim khusus yang dibentuk Kementerian Hukum dan HAM masih menyelidiki paspor atas nama Sony Laksono, apakah memang benar-benar paspor yang dibuat oleh Gayus.
"Kami belum menyatakan itu Gayus, tapi dari foto imigrasi scan paspor orang itu mirip dengan foto orang di Bali yang pakai wig itu Gayus," ujar Menteri Hukum dan HAM Patrialis AKbar di kantornya, Rabu (5/1).
Patrilias kembali menegaskan bahwa paspor itu resmi, dan dari hasil penyelidikan sementara, orang yang tertera pada paspor itu memang telah meninggalkan Indonesia dua kali.
Saat ini tim khusus yang dia bentuk masih terus bekerja. Menurut rencana siang nanti Patrialis akan menjelaskan hasil kerja tim tersebut.
Soal sanksi terhadap oknum petugas Imigrasi Jakarta Timur yang menerbitkan paspor tersebut, Patrilias mengatakan, "Kalau memang benar, administrasi (sangsi administrasi, red) sudah pasti. Soal menyalahgunakan jabatan untuk pembuatan paspor ya kami serahkan ke penegak hukum," katanya.
Kemarin, Patrialis menjelaskan bahwa Gayus membuat paspor dengan cara mencuri nomor paspor milik seorang anak kecil bernama Margareta yang tidak jadi meneruskan proses pembuatan paspornya. Gayus kemudian memodifikasi paspor itu dengan mengganti nama serta fotonya. (MLA)
"Kami belum menyatakan itu Gayus, tapi dari foto imigrasi scan paspor orang itu mirip dengan foto orang di Bali yang pakai wig itu Gayus," ujar Menteri Hukum dan HAM Patrialis AKbar di kantornya, Rabu (5/1).
Patrilias kembali menegaskan bahwa paspor itu resmi, dan dari hasil penyelidikan sementara, orang yang tertera pada paspor itu memang telah meninggalkan Indonesia dua kali.
Saat ini tim khusus yang dia bentuk masih terus bekerja. Menurut rencana siang nanti Patrialis akan menjelaskan hasil kerja tim tersebut.
Soal sanksi terhadap oknum petugas Imigrasi Jakarta Timur yang menerbitkan paspor tersebut, Patrilias mengatakan, "Kalau memang benar, administrasi (sangsi administrasi, red) sudah pasti. Soal menyalahgunakan jabatan untuk pembuatan paspor ya kami serahkan ke penegak hukum," katanya.
Kemarin, Patrialis menjelaskan bahwa Gayus membuat paspor dengan cara mencuri nomor paspor milik seorang anak kecil bernama Margareta yang tidak jadi meneruskan proses pembuatan paspornya. Gayus kemudian memodifikasi paspor itu dengan mengganti nama serta fotonya. (MLA)
