Liputan6.com, Sidoarjo: Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menargetkan perbaikan tanggul yang jebol di titik 80 akibat tanah ambles dapat diselesaikan dalam waktu sepekan. Saat ini material air dari dalam kolam penampungan sudah tidak keluar lagi sehingga perbaikan tanggul bisa segera dilakukan.
"Tepat pukul 01.00 WIB, air di dalam kolam penampungan sudah tidak keluar dan saat ini material sirtu yang akan digunakan untuk penanggulan sudah bisa masuk ke lokasi," kata Wakil Kepala Humas BPLS Akhmad Kusairi, Jumat (24/12). Akhmad menambahkan, target bisa direalisasikan asal di lokasi tanggul jebol tak turun hujan.
Kalau lokasi tanggul jebol turun hujan maka, proses perbaikan tanggul yang dilakukan akan menjadi sia-sia karena urugan sirtu akan menjadi bubur. "Kami berharap dalam beberapa hari ke depan tidak turun hujan supaya proses perbaikan tanggul penahan lumpur yang jebol bisa segera diselesaikan," katanya.
Tanggul penahan lumpur itu memang sering ambles tapi tidak sampai terjadi jebol karena posisi debit air dari dalam kolam penampungan yang lebih rendah dari posisi bibir tanggul. "Mungkin, pada saat kejadian berlangsung kolam penampungan lumpur sedang dalam posisi penuh akibat diguyur hajan," katanya.
Dengan demikian, kata dia, air dengan mudah meluber keluar dan menggerus bibir tanggul dan akhirnya tanggul menjadi jebol. "Saat ini sejumlah petugas sudah dikerahkan untuk mengoperasikan alat berat guna melakukan perbaikan tanggul supaya masyarakat di sekitar tanggul tidak was-was," katanya.
Sebelumnya tanggul penahan lumpur di titik 80 jebol yang disebabkan penurunan tanah. Akibatnya, luberan air yang ada di dalam kolam penampungan tersebut menggenangi halaman rumah warga yang ada di sekitar tanggul setinggi 10 sampai 15 sentimeter [baca: Tanggul Penahan Lumpur Lapindo Jebol].(ANT/JUM)
"Tepat pukul 01.00 WIB, air di dalam kolam penampungan sudah tidak keluar dan saat ini material sirtu yang akan digunakan untuk penanggulan sudah bisa masuk ke lokasi," kata Wakil Kepala Humas BPLS Akhmad Kusairi, Jumat (24/12). Akhmad menambahkan, target bisa direalisasikan asal di lokasi tanggul jebol tak turun hujan.
Kalau lokasi tanggul jebol turun hujan maka, proses perbaikan tanggul yang dilakukan akan menjadi sia-sia karena urugan sirtu akan menjadi bubur. "Kami berharap dalam beberapa hari ke depan tidak turun hujan supaya proses perbaikan tanggul penahan lumpur yang jebol bisa segera diselesaikan," katanya.
Tanggul penahan lumpur itu memang sering ambles tapi tidak sampai terjadi jebol karena posisi debit air dari dalam kolam penampungan yang lebih rendah dari posisi bibir tanggul. "Mungkin, pada saat kejadian berlangsung kolam penampungan lumpur sedang dalam posisi penuh akibat diguyur hajan," katanya.
Dengan demikian, kata dia, air dengan mudah meluber keluar dan menggerus bibir tanggul dan akhirnya tanggul menjadi jebol. "Saat ini sejumlah petugas sudah dikerahkan untuk mengoperasikan alat berat guna melakukan perbaikan tanggul supaya masyarakat di sekitar tanggul tidak was-was," katanya.
Sebelumnya tanggul penahan lumpur di titik 80 jebol yang disebabkan penurunan tanah. Akibatnya, luberan air yang ada di dalam kolam penampungan tersebut menggenangi halaman rumah warga yang ada di sekitar tanggul setinggi 10 sampai 15 sentimeter [baca: Tanggul Penahan Lumpur Lapindo Jebol].(ANT/JUM)