Klub Liga Inggris Permainkan Pajak Hingga Rp 9,5 Triliun

Tim klub promosi Liga Inggris ini diduga gelapkan pajak hingga 540 juta pound sterling atau setara Rp 9,5 triliun.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 08 Okt 2017, 15:45 WIB
Newcastle United

Liputan6.com, Newcastle - Lembaga penyelidikan pajak Inggris, HMRC tengah menyelidiki kasus penggelapan pajak salah satu klub Liga Inggris, Newcastle United. Tim yang baru saja promosi ke Liga Inggris ini diduga menggelapkan pajak hingga 540 juta pound sterling atau setara dengan Rp 9,5 triliun.

Penyelidikan ini merupakan hasil lanjutan dari penamkapan bos Newcastle United, Lee Charnley, April lalu. Selain itu, 180 karyawan Newcastle United ditangkap karena skandal penggelapan pajak ini.

HMRC menduga ada kecurangan pajak saat Newcastle United melakukan transfer pemain antara 2011 hingga 2003. Ketika itu, Toon Army --sebutan Newcastle United-- memboyong Demba Ba, Papiss Cisse, Sylvain Marveaux, Davide Santon, dan Moussa Sissoko ke St James' Park.

Menurut petugas pajak HMRC, Lee Griffiths, semua berkas untuk menyeret Newcastle ke meja hijau sudah masuk ke pengadilan Inggris. Dari beberapa transfer pemain yang dilakukan Newcastle, Griffiths mencurigai kedatangan Demba Ba pada 2011 dari West Ham United.

Charnley sendiri, menurut Griffiths memberikan komentar palsu mengenai kasus penggelapan pajak di internal Newcaslte United. Namun, dia punya bukti baru untuk menyeret Charley ke jeruji besi.

Griffiths mengatakan dirinya sudah berbicara kepada Simon Stainrod, agen Demba Ba, yang menerima 1,9 juta pound sterling dari Newcastle United. Simon Stainrod mendapat uang lebih besar dari manajemen Toon Army saat proses transfer Demba Ba ke Chelsea pada Januari 2013.

"Mereka (Newcastle) tidak jujur dan menyesatkan pejabat FA (Federasi sepak bola Inggris) yang sudah bertanya mengenai masalah ini," ujar Griffiths, dikutip dari The Sun.

"Saya sudah bertemu dengan Stainrod. Dia mengatakan yang sebenarnya saat dimintai keterangan oleh HMRC. Dalam keterangannya saat berbeda dengan yang dikatakan Charnley," katanya.

Hingga saat ini, Newcastle United belum mau berbicara soal kasus tersebut. Klub yang pernah menjuarai Liga Inggris sebanyak empat kali ini rencananya bakal melakukan banding.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya