2 Anak Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Cirebon Kritis

Dua anak balita yang menjadi korban percobaan pembunuhan bapaknya sendiri di Cirebon kini dalam kondisi kritis.

oleh Panji Prayitno diperbarui 04 Sep 2017, 18:30 WIB
Dua anak balita yang menjadi korban pembunuhan bapaknya sendiri di Cirebon kini dalam kondisi kritis. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Empat dari enam korban pembunuhan satu keluarga oleh Agus Supriyatna (38) di salah satu Blok Sijaba, Kelurahan Pasalakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu malam, 2 September 2017, masih dalam kondisi kritis.

Dua di antara korban kritis adalah anak-anak pelaku. Kasat Reskrim Polres Cirebon AKP Reza Arifian mengatakan, anak pelaku bernama Guntur (3) harus dioperasi karena terkena sabetan pisau di bagian dada. Sementara, Eka Galuh Saputra (5) terkena sabetan pisau di bagian punggung.

"Malam setelah kejadian kami langsung membawa korban ke rumah sakit. Kondisi sementara dua anak korban dalam penanganan serius. Semoga tidak ada apa-apa," ucap Reza, Senin (4/9/2017).

Selain itu, sambung Reza, dua korban luka lainnya adalah Lili (35), kakak ipar pelaku, dan Reni (35), kakak kandung pelaku. Jika Lili sudah berada di ruang perawatan, tiga orang lainnya masih dirawat di ruang ICU.

"Korban kami pantau terus kondisinya kita fokus penyembuhan korban setelah itu kita tanyai mereka," ujar dia.

Namun, pihak rumah sakit Mitra Plumbon tidak memberikan izin wartawan untuk menemui korban yang sudah dirawat. Pihak rumah sakit mengaku hal tersebut lantaran ada permintaan dari keluarga.

"Kami mohon maaf Mas. Kami juga sudah menyampaikan permohonan dari wartawan tapi pasien tidak mau bertemu dulu," ujar salah seorang petugas rumah sakit, Ano.

Sebelumnya, kasus pembunuhan keluarga oleh Agus Supriyatna (38) menyebabkan istri dan ibunya meninggal dunia di rumah Blok Sijaba, Kelurahan Pasalakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, pada Sabtu malam, 2 September 2017 diduga sudah direncanakan.

Tetangga pelaku, Maryono mengatakan melihat Agus selama tiga hari terakhir rajin mengasah pisau. "Kelakuannya juga sudah beda. Biasanya kalau diajak ngobrol menyahut, sekarang diem, malah jawab seadanya saja," kata Maryono.

Sebelum kejadian, ibu Agus, Sumarni sengaja datang untuk bertemu putranya. Tetapi, pertemuan itu berujung pembunuhan sadis yang merenggut nyawanya.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya