Wikileaks Desak AS Selidiki Perlanggaran HAM

Wikileaks mendesak pemerintah AS untuk menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia selama invansi ke Irak

oleh Liputan6 diperbarui 05 Nov 2010, 17:54 WIB
Liputan6.com, Jenewa: Situs "whistle blower" Wikileaks mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia selama invansi ke Irak dan Afghanistan. Pernyataan juru bicara dan kepala editor Wikilekas Julian Assange itu terkait nasib puluhan ribu warga Irak yang tewas akibat invasi itu.

"Perang memang telah usai, namun menyisakan banyak pelanggaran oleh pasukan AS," kata  Assange di Jenewa, Swiss., Kamis (4/11). "Setidaknya 300 laporan  tentang penyalahgunaan tahanan di Irak oleh pasukan koalisi. Selain itu, lebih dari 12 ribu kasus tentang penyiksaan dan penganiayaan tahanan oleh pasukan Irak."

Assange menambahkan, sudah saatnya pemerintah AS mengungkapkan fakta yang sebenarnya dan bukan menutupinya.

Selain tentara AS sebagai pemimpin koalisi, invasi ke Irak dan Afghanistan itu melibatkan Inggris dan Denmark. Diduga, kedua negara itu juga ikut melakukan pelanggaran hak asasi manusia.(Xinhua/DES/SHA)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya