Liputan6.com, Austin - Penikmat balap MotoGP di seluruh dunia masih harus bersabar menantikan penampilan mengesankan Jorge Lorenzo bersama Ducati. Maklum, dalam tiga balapan pembuka MotoGP musim ini juara dunia tiga kali di kelas utama itu mencatatkan hasil jeblok.
Bahkan, di tiga seri pertama musim ini, Lorenzo tak sekalipun naik podium. Yang lebih parahnya lagi dia selalu gagal masuk 5 besar.
Baca Juga
Advertisement
Pada seri pembuka di MotoGP Qatar, Lorenzo hanya finis di posisi ke-11. Seri kedua di Argentina, X-Fuera gagal menyentuh garis finis lantaran terjatuh.
Pada balapan terakhir di Austin, ia hanya puas berada di urutan kesembilan. Jika dibandingkan selama berada di tim Yamaha, Lorenzo selalu mencetak podium di tiga seri pembuka MotoGP.
Hasil minor inilah yang membuat semua orang terus menunggu pembalap asal Spanyol itu menunjukkan tajinya. Apalagi, rekan senegaranya, Marc Marquez sudah memenangkan MotoGP Austin.
Pengamat MotoGP Paolo Beltramo mengatakan Ducati sepertinya tidak pernah mengubah filosofi. Karena para mekanik yang bekerja di Borgo Panigale, Bologna, Italia, masih terkonsentrasi untuk memudahkan pembalap naik dengan kecepatan yang baik dan menikung dengan kuda besi Desmocedici GP17.
Kesulitan Adaptasi
Padahal, di satu sisi, Lorenzo masih mengalami kesulitan beradaptasi dengan GP17. "Mesinnya kuat tapi tidak cukup. Mungkin sudah waktunya untuk bekerja pada driveability, konsumsi ban, dan fisik," beber Beltramo seperti dikutip dari Tuttomotori, Kamis (27/4/2017).
"Singkatnya, filosofi Ducati harus menjadi lebih luas. Seperti yang pernah dilakukan Casey Stoner. Jika mereka berhasil maka semua orang akan melihat keberhasilan sama yang pernah dicetak pembalap Australia," ujar Beltramo.
(David Permana)
Advertisement
