PBNU Ajak Ahok-Djarot dan Anies-Sandi Bersatu Kembali

PBNU Minta Ahok-Djarot dan Anies-Sandi berpikir tenang dan jernih bahwa menang dan kalah bagian dari kompetisi Pilkada DKI 2017 putaran 2.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Apr 2017, 06:03 WIB
Said Aqil Siradjsaat menghadiri pembacaan seruan moral tentang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Jakarta, Senin (17/4). Dalam kesempatan itu Aqil Siradj mengatakan masyarakat harus menghormati apapun hasil pilkada. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak pihak-pihak yang sebelumnya berseberangan di dalam kontestasi Pilkada DKI 2017 untuk bersatu kembali. Hal itu untuk saling menumbuhkan sikap santun dan menguatkan persaudaraan antarsesama serta persaudaraan dalam dimensi kebangsaan.

"Saatnya kita rukun kembali, menjaga toleransi dan perdamaian. Prinsipnya sesama warga Indonesia perlu merekatkan kembali rasa bersaudara, setanah air, dan sebangsa," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu, 19 April 2017, seperti dikutip dari Antara.

Apalagi warga Jakarta, ia menilai, telah menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik. Bahkan, ia menambahkan, warga Jakarta dapat memberikan demokrasi yang berkualitas dengan mampu berpolitik secara sehat, santun, cerdas, dan elegan.

"Pelaksanaan pemungutan suara yang baik ini jangan dinodai, jangan dikotori. Yang menang jangan jemawa, yang kalah harus menerima dengan lapang dada," imbuh Said Aqil.

Ia meminta kedua kandidat, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno, untuk berpikir tenang dan jernih bahwa kemenangan dan kekalahan merupakan bagian dari kompetisi Pilkada DKI 2017 putaran kedua.

"Mohon kepada kedua kandidat untuk tidak tergesa-gesa mengumumkan kemenangan. Kita menghormati sumbangsih survei dalam kehidupan demokrasi, namun demikian yang dianut sesuai undang-undang adalah perhitungan di KPU," kata dia lagi.

Ia meminta KPU DKI menjalankan penghitungan suara dengan jujur dan amanah, jujur dalam mengumumkan siapa yang menang, siapa yang kalah dengan data dan validasi yang sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan.

Ia mengajak seluruh warga Indonesia untuk mengawal penghitungan suara, baik di tingkat TPS, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, hingga ke level provinsi.

"Mari bersama-sama mengawal perhitungan resmi. Tentu dengan proporsi, mekanisme dan bentuk pengawalan yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan," tegas dia.

Siapa pun nanti yang menjadi gubernur dan wakil gubernur hasil Pilkada DKI 2017 putaran kedua, kata Said Aqil, harus dihormati dan didukung bersama.

"Gubernur adalah pemimpin yang telah diberi mandat oleh rakyat. Pemimpin itu haruslah orang yang adil, yang mampu melaksanakan tugas dengan manajemen dan pengetahuan, serta memiliki kejernihan batin," kata dia.

2 dari 2 halaman

Anies - Sandi Ungguli Ahok - Djarot

Kedua pasang Cagub dan Cawagub DKI Jakarta usai debat terakhir Pilgub DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4). Debat ini mengangkat tema 'Dari Masyarakat untuk Jakarta'. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno atau Anies-Sandi, mengungguli pesaingnya Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat atau Ahok-Djarot. Demikian terangkum dalam seluruh hitung cepat yang dilakukan lembaga survei pada Pilkada DKI 2017 putaran kedua.

Menurut hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia dengan data masuk 100 persen, pasangan Anies-Sandi memperoleh suara 55,41 persen, sedangkan pasangan Basuki-Djarot mendapatkan 44,59 persen suara.

Pada hasil hitung cepat Indikator dengan data masuk 100 persen, pasangan Anies-Sandi mendapat suara 57,89 persen, sedangkan pasangan Basuki-Djarot memperolah 42,11 persen suara.

Berdasarkan hitung cepat PolMark Indonesia dengan data masuk 100 persen, pasangan Anies-Sandi memperoleh 57,56 persen suara dan pasangan Basuki-Djarot mendapat suara 42,44 persen.

Sedangkan, hitung cepat yang dilakukan Indo Barometer dengan data masuk 100 persen menempatkan pasangan Anies-Sandi dengan perolehan suara 58,5 persen, pasangan Basuki-Djarot mendapat suara 41,5 persen.

Pada hitung cepat Voxpol Center dengan data masuk 100 persen, pasangan Anies-Sandi mengungguli pasangan Basuki-Djarot dengan perbandingan 59,4 persen dan 40,6 persen.

Begitu pula dengan hasil hitung cepat yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting dengan data masuk 100 persen, pasangan Anies-Sandi mendapatkan suara 58,1 persen dan Basuki-Djarot memperoleh 41,9 persen suara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya