Buku Agus Harimurti Bukan Cenderamata

Buku "Sekarang Kita Makin Percaya Diri" tentang Agus Harimurti Yudhoyono murni inisiatif dari Jurnal Nasional, bukan souvenir Istana. Buku berwarna merah cerah itu memaparkan soal semangat kehidupan demokrasi berbangsa dan bernegara.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Agu 2010, 18:45 WIB




Liputan6.com, Jakarta: Buku "Sekarang Kita Makin Percaya Diri" tentang Agus Harimurti Yudhoyono bukan cenderamata Istana Merdeka. Menurut Pemimpin Umum Harian Jurnal Nasional N Syamsuddin CH. Haesy, Selasa (17/8), buku itu murni inisiatif dari Jurnal Nasional, bukan souvenir Istana.

Penjelasan Syamsuddin ini disampaikan menanggapi pemberitaan media online dan televisi mengenai cenderamata bagi undangan upacara penaikan bendera di Istana Merdeka, Jakarta. Sebelumnya, sejumlah media melaporkan bahwa para undangan pulang dengan menenteng satu tas besar dari bahan serat kayu bermotif alur songket. Tas berisi cenderamata bertema keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di antaranya buku tipis berisi wawancara eksklusif harian Jurnal Nasional dengan Agus [baca: Undangan Upacara Dapat Cenderamata Keluarga Presiden].

"Kami menilai Agus sebagai tokoh yang pintar dan visioner. Wawancara kami dengan Agus untuk edisi khusus Jurnal Nasional diharapkan menjadi pelajaran dan pengalaman," kata Syamsuddin.

Jurnal Nasional mendistribusikan buku tersebut kepada undangan yang hadir di Istana Negara, tetapi bukan sebagai cinderamata resmi Istana. Menurut Kabag Pers Biro Pers Istana, Darmastuti Nugroho, buku Agus diletakkan di pintu-pintu masuk undangan.

"Sekarang Kita Makin Percaya Diri" adalah buku tipis dengan 18 halaman berisi transkrip wawancara Agus dengan Jurnal Nasional yang diterbitkan sebagai edisi khusus.

Sampul buku berwarna merah cerah bergambar ilustrasi wajah suami Anissa Pohan itu memaparkan soal semangat kehidupan demokrasi berbangsa dan bernegara. Wawancara dilakukan pada 24 Juli 2010 oleh wartawan Jurnal Nasional Budi Winarno dan Koesworo Setiawan di kediaman presiden Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Agus adalah putra sulung Presiden. Ia menjalani karier militer dengan pangkat Kapten dan bertugas Yonif Linud 305/Tengkorak, Kostrad. Ia anggota Pasukan Garuda XXIII/A yang merupakan Pasukan Perdamaian PBB di Libanon. Ayah satu orang putri itu mempunyai gelar Master bidang Public Administration/Mid Career (MPA/MC) dari John F Kennedy School of Government-Harvard University, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.(IAN/Ant)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya