Afganistan Buka Dialog dengan Taliban

Afganistan membuka kembali ruang dialog dengan sejumlah pemimpin Taliban moderat demi tercapainya proses reintegrasi dan rekonsiliasi.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Agu 2010, 19:16 WIB
Liputan6.com, Kabul: Pemerintah Afganistan membuka kembali ruang dialog dengan sejumlah pemimpin Taliban moderat. Hal itu dimaksudkan, untuk melancarkan proses reintegrasi dan rekonsiliasi pejuang-pejuang Taliban yang ingin kembali menjadi warga negara biasa. Demikian dikatakan Penasihat Senior Presiden Afganistan Masoon Stanekzai, baru-baru ini.

"Saya melihat (reintegrasi) ini sebagai sebuah momentum yang positif," kata Masoon. "Akan tetapi mari kita tunggu dan bersabar terlebih dulu."

Sebelumnya, Presiden Hamid Karzai telah berulang kali menekankan hasratnya membujuk sejumlah elemen-elemen moderat Taliban, untuk kembali bergabung sebagai warga negara Afganistan dan menurunkan senjata mereka.

Dunia internasional mendukung rencana itu dan memberikan jaminan keamanan bagi para pejuang Taliban yang ingin kembali ke pihak pemerintah. Sebagai bentuk dukungan, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan sepuluh nama pejuang Taliban dari daftar hitam nama-nama orang yang berafiliasi dengan Taliban.

Rencana itu, kali pertama dicetuskan dalam sebuah konferensi damai atau Jirga di Kabul, Juni lalu. Pertemuan yang digelar para tetua dan pejabat nasional Afganistan itu dimaksudkan sebagai upaya nasional, untuk mengakhiri kekerasan dan perang yang telah berlangsung bertahun-tahun.(CHR/SHA)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya